Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Makanan Manis Bisa Menyebabkan Kembung dan Gas?

Kompas.com - 14/04/2023, 03:40 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Selama bulan puasa ini, kita disajikan banyak makanan manis dan lezat. Akan tetapi, terlalu banyak makan makanan manis ternyata juga bisa memicu perut kembung dan sering kentut.

Mungkin saat berbuka puasa, sajian makanan manis seperti kolak, aneka kue hingga minuman manis menjadi pelepas rasa lapar yang nikmat disantap setelah menjalankan puasa sehari penuh.

Namun, hati-hati, ternyata makanan manis mengandung gula tinggi bisa menyebabkan perut kembung dan meningkatkan produksi gas dalam tubuh.

Kembung dan gas yang dikeluarkan saat kentut atau sendawa, berkembang terutama di usus besar.

Organ ini adalah rumah bagi banyak bakteri tidak berbahaya yang membantu sistem pencernaan memecah makanan dan menjaga kesehatan tubuh.

Baca juga: Apakah Makanan Kelinci Hanya Wortel?

Akan tetapi, ketika jenis makanan tertentu, seperti yang mengandung gula, pati dan serat, yang belum sepenuhnya dicerna mencapai usus besar, maka bakteri di dalamnya akan memakan semua makanan yang tidak tercerna.

Dalam proses yang disebut fermentasi ini, maka usus besar akan menghasilkan gas dalam bentuk karbon dioksida, hidrogen dan metana sebagai produk sampingan.

Gas dalam perut memang normal. Menurut John Hopkins Medicine, kebanyakan orang bisa menghasilkan 2-8 cangkir gas setiap harinya, dan mengeluarkannya melalui bersendawa atau kentut, sekitar 14 kali per hari, dilansir dari Live Strong, Jumat (14/4/2023).

Akan tetapi, jika Anda mengalami kembung dan sering kentut atau menghasilkan gas berlebih, maka itu tidak normal. Sebab ini menjadi tanda bahwa tubuh tidak sepakat dengan makanan yang Anda konsumsi.

Terkadang cukup sulit untuk menentukan dari mana asal makanan penyebab perut kembung dan membuat Anda sering kentut.

Baca juga: Apa Saja Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

Ilustrasi makanan manis dan buah-buahanShutterstock Ilustrasi makanan manis dan buah-buahan

Namun, jika makanan manis mengandung gula tinggi yang mungkin Anda curigai, maka sebaiknya mulai menghilangkan sumbernya.

Lantas, bagaimana makanan manis bergula bisa meningkatkan produksi gas?

Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders, sebagian besar makanan kaya karbohidrat dapat menyebabkan gas. Gula adalah semua karbohidrat.

Kendati demikian, ada beberapa gula tertentu yang dapat menyebabkan lebih banyak gas daripada yang lain. Adapun jenis gula tersebut di antaranya sebagai berikut.

Baca juga: Apa Saja Makanan yang Baik Dimakan Saat Sahur?

  1. Fruktosa: gula utama dalam buah. Jenis gula ini sering ditambahkan ke banyak makanan olahan dalam bentuk sirup jagung fruktosa tinggi.
  2. Laktosa: gula utama dalam susu. Laktosa sangat bermasalah dan membentuk gas bagi orang yang tidak dapat mencernanya dengan baik (suatu kondisi yang disebut intoleransi laktosa).
  3. Raffinose: gula yang ditemukan dalam kacang. Kendati Anda mungkin memikirkan hal-hal manis ketika mendengar kata gula, kacang-kacangan dan beberapa sayuran juga dapat mengandung gula.
  4. Sorbitol: secara teknis alkohol gula yang ditemukan dalam buah-buahan tertentu seperti apel, persik, pir, dan prem. Jenis gula ini juga digunakan sebagai pemanis alternatif dalam makanan dan permen rendah karbohidrat.

Jenis-jenis gula ini lah yang cenderung sering menyebabkan peningkatan gas, bahkan pada orang dengan sistem pencernaan yang sehat.

Akan tetapi jika memiliki kondisi tertentu, yang membuat makanan sulit dicerna, maka peluang untuk mengalami perut kembung dan peningkatan produksi gas dalam tubuh menjadi jauh lebih tinggi.

Baca juga: Seperti Apa Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com