Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2023, 20:33 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Belut listrik merupakan predator air tawar yang memiliki muatan listrik yang sangat besar. Muatan listrik tersebut dihasilkan untuk mengejutkan mangsa dan menghalangi predator.

Dilansir dari National Geographic, tubuh belut listrik mengandung organ listrik dengan sekitar 6.000 sel khusus yang disebut elektrosit, yang menyimpan daya seperti baterai kecil. Saat merasa terancam atau menyerang mangsanya, sel-sel elektrosit akan keluar secara bersamaan.

Apakah sengatan belut listrik bisa membunuh manusia?

Dilansir dari How Stuff Works, sengatan belut listrik bisa saja membunuh manusia. Satu sengatan dapat melumpuhkan seseorang cukup lama hingga membuatnya tenggelam, bahkan di air yang dangkal. 

Beberapa sengatan dapat menyebabkan seseorang berhenti bernapas atau mengalami gagal jantung. 

Baca juga: Bagaimana Cara Belut Listrik Menghasilkan Listrik?

Apakah sengatan belut listrik itu fatal atau tidak juga tergantung pada ukuran belut. 

Belut listrik dewasa bisa menghasilkan sekitar 600 volt listrik dalam waktu singkat, sengatan intens yang berlangsung hanya sekitar 2 milidetik. 

Muatan listrik ini berasal dari ribuan sel otot yang masing-masing menghasilkan arus kecil. Seekor belut sepanjang 1,8 m, misalnya, memiliki sekitar 6.000 sel otot yang bekerja sama untuk menghasilkan 600 volt tersebut.

Belut listrik termasuk ikan

Sebenarnya, belut listrik adalah ikan yang diklasifikasikan dalam ordo Gymnotiformes dan merupakan kerabat dari ikan mas dan ikan lele.

Belut listrik menghuni sungai dan perairan tawar lainnya di Amerika Selatan. Hewan ini dapat tumbuh sepanjang 2,5 m dan berat hingga 20 kg. 

Baca juga: Punya Arus Listrik di Tubuhnya, Bagaimana Belut Listrik Kawin?

Meskipun belut hidup di air, mereka sering muncul ke permukaan untuk menghirup udara. Saat tidak merasa terancam, belut listrik tetap memancarkan muatan listrik konstan sekitar 10 volt, yang berfungsi sebagai radar untuk membantu mereka menemukan jalan di perairan berlumpur. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com