Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Panas Awan Vulkanik dari Letusan Gunung Vesuvius?

Kompas.com - 10/04/2023, 16:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Ledakan singkat dan panas ekstrem di awal itu sayangnya hanya menyisakan beberapa desimeter abu di tanah, sehingga mungkin menjelaskan mengapa peristiwa itu tidak pernah terdeteksi sampai sekarang.

Peneliti juga mengungkapkan banyak petunjuk dapat ditemukan dari peristiwa awal letusan Gunung Vesuvius ini di beberapa korban.

Misalnya, sementara banyak korban di Pompeii ditemukan membeku dalam sikap post-mortem khas yang dikenal sebagai sikap pugilistik (kondisi pada kasus terbakar), mayat di Herculaneum tidak demikian karena jaringan lunaknya telah dihancurkan oleh awan panas vulkanik yang menyengat.

Sementara itu, penemuan otak vitrifikasi yang terpelihara dengan baik di dalam tengkorak seseorang di Collegium Augustalium memberikan lebih banyak kejelasan.

Baca juga: Seberapa Panas Matahari? Ini Penjelasan Sains

Menurut peneliti, otak hanya dapat diubah menjadi kaca jika peristiwa pemanasan berlangsung singkat sehingga jaringan tidak sepenuhnya menguap. Sedangkan pengawetan serebelum menjadi kaca ini bergantung pada arus piroklastik berikutnya yang cukup dingin.

Setelah merekontruksi peristiwa yang terjadi setelah letusan, penulis studi mengatakan temuan mereka mungkin memiliki implikasi bagi penduduk modern Napoli seandainya Gunung Vesuvius meledak lagi.

Jika tercipta PDC cair lagi, maka peneliti percaya bahwa potensi untuk bertahan hidup sangat bergantung pada kemampuan tempat berlindung untuk mencegah infiltrasi gas berdebu yang panas.

"Ini memungkinkan orang-orang yang mungkin tidak memiliki kesempatan mengungsi lebih awal untuk bertahan hidup dan menunggu penyelamatan," tulis para peneliti lagi.

Baca juga: Seberapa Sering Meteorit Jatuh ke Bumi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com