Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Mengetahui Seseorang Sedang Berbohong?

Kompas.com - 04/04/2023, 17:07 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Seringkali sulit untuk membedakan apakah seseorang sedang berkata jujur atauu berbohong. Namun, bagaimana cara mengetahui orang sedang berbohong?

Dilansir dari Science Alert, Selasa (4/4/2023), sekelompok peneliti dari University of Amsterdam telah menemukan strategi yang diklaim dapat menunjukkan apakah seseorang sedang berbohong atau tidak.

Cara umum yang biasa dilakukan untuk mengetahui seseorang berbohong adalah dengan menggunakan tanda-tanda fisik. Misalnya apakah mereka gelisah, cemas atau menunjukkan gerakan yang tidak biasa.

Untuk mengungkapkan suatu kebohongan atau penipuan, polisi biasanya menggunakan poligraf atau alat pendeteksi kebohongan.

Alat ini menggabungkan input fisiologis yang berbeda seperti tekanan darah, detak jantung dan laju pernapasan untuk mendeteksi kemungkinan seseorang sedang berbohong.

Baca juga: Bagaimana Cara Menentukan Awal Ramadan dan Idul Fitri?

Namun, para peneliti telah menemukan cara mendeteksi kebohongan dengan sebuah "alternatif radikal".

Dalam studinya, mereka coba menginstruksikan peserta untuk fokus hanya pada satu petunjuk, yakni tingkat detail dalam cerita seseorang, dan mengabaikan yang lainnya.

"Kami beralasan bahwa kebenaran dapat ditemukan dalam kesederhanaan dan kami mengusulkan untuk menghilangkan daripada menambahkan isyarat saat mencoba mendeteksi penipuan," kata peneliti.

Dalam sembilang studi, sebanyak 1.445 orang diminat untuk menebak apakah pernyataan tulisan tangan, transkrip video, wawancara video, atau wawancara langsung tentang aktivitas mahasiswa di kampus itu benar atau salah.

Akun-akun yang diamati ini berasal dari siswa yang telah berpura-pura mencuri ujian yang terkunci dan berbohong tentangnya, dan berbagai aktivitas yang mereka lakukan.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengingat Mimpi?

Ilustrasi berbohong.SHUTTERSTOCK Ilustrasi berbohong.

Dalam studi ini terdapat dua kelompok, mereka yang mengandalkan intuisi untuk mengetahui seseorang berbohong, menggunakan berbagai faktor untuk membuat keputusan, menunjukkan tidak lebih baik dalam mendeteksi kebohongan.

Sementara, pada peserta yang diinstruksikan untuk hanya fokus pada tingkat perincian, dalam laporan itu menunjukkan mereka dapat secara akurat memisahkan kebenaran dan kebohongan dengan akurasi 59-79 persen.

Bagaimana cara mereka mendeteksi seseorang sedang berbohong?

Partisipan diminta untuk memeriksa sejauh mana pesan mencakup detil seperti deskripsi orang, tempat, tindakan, objek, peristiwa dan waktu peristiwa, serta sejauh mana pesan itu tampak lengkap, konkret, mencolok atau terlalu detil.

Baca juga: Bagaimana Cara Menghindari Cedera Olahraga bagi Usia 40 Tahun ke Atas?

"Data kami menunjukkan, mengandalkan satu isyarat yang baik bisa lebih bermanfaat daripada menggunakan banyak isyarat," ungkap peneliti.

Aturan praktisnya adalah 'gunakan-yang-terbaik (dan abaikan-sisanya)'. Ini adalah metode deteksi kebohongan yang unggul, terlepas dari apakah para peserta tahu bahwa tujuan kegiatan itu adalah untuk mendeteksi kebohongan atau tidak.

Hal ini menunjukkan, stereotip yang sudah ada sebelumnya tentang rasa bersalah dan tidak bersalah tidak menghalangi penggunaan tingkat detail sebagai alat pendeteksi kebohongan.

Kendati demikian, menurut peneliti, dengan menggunakan lebih banyak isyarat, tidak serta merta akan meningkatkan akurasi dalam mengetahui suatu kebohongan.

Penelitian tentang cara mengetahui seseorang sedang berbohong yang dilakukan peneliti dari University of Amsterdam ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Human Behaviour.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengurangi Garam untuk Kesehatan Jantung?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com