Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Membersihkan Sampah Luar Angkasa?

Kompas.com - 15/02/2023, 09:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manusia bukan hanya mengotori Bumi dengan sampah. Sampah yang kita tinggalkan pun kini sudah merambah wilayah yang lebih jauh lagi yakni hingga luar angkasa.

Setidaknya, sampah luar angkasa telah ada sejak dimulainya era antariksa pada tahun 1950. Sejak saat itu, lebih dari 13.630 satelit telah ditempatkan di orbit, sekitar 8850 di antaranya tetap berada di luar angkasa.

Sementara hanya sebagian kecil, sekitar 6700 yang tetap beroperasi.

Oleh karena itu, ribuan satelit mati masih mengorbit planet Bumi dengan puing-puing dari semua roket yang telah diluncurkan selama bertahun-tahun. Itu kemudian secara kolektif dikenal sebagai puing-puing luar angkasa atau sampah luar angkasa.

Dikutip dari Science ABC, Selasa (14/2/2023) mengirim satelit ke orbit Bumi membutuhkan kecepatan tinggi hingga mencapai beberapa kilometer per detik.

Jika sesuatu yang bergerak secepat itu menabrak benda di orbit, maka itu seperti puluhan ribu pecahan puing yang mengambang di sana dan bisa jadi bencana besar pula.

Baca juga: Bagaimana Cara Amoeba Pemakan Otak Bisa Masuk ke Otak?

Menurut NASA, ratusan ribu objek yang tidak dapat dilacak di orbit sekitar planet dapat membahayakan satelit yang berfungsi dan bahkan astronot. Makin banyak objek seperti sampah luar angkasa yang bertabrakan satu sama lain, orbit Bumi pun akan semakin sulit dinavigasi.

Sebelum mencari cara untuk membersihkan sampah antariksa tersebut, cara yang lebih baik adalah memahami bagaimana meminimalkan apa yang dibawa dan setelah itu mencari cara untuk menghasilkan lebih sedikit puing.

Ini bukan hal yang mudah karena memerlukan perencanaan dan implementasi yang ekstensif pada tahap awal perencanaan misi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa sendiri telah mengatakan bahwa semua organisasi diharuskan untuk menghapus satelit dari orbit dalam waktu 25 tahun setelah misinya berakhir.

Mengurangi jumlah waktu satelit tetap berada di luar angkasa dapat secara drastis mengurangi kemungkinan tabrakan dengan puing satelit atau sampah luar angkasa.

Baca juga: Bagaimana Cara Astronot Bisa Tidur di Luar Angkasa?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com