Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/01/2023, 08:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Jika kita mengingat sejarah bagaimana Jepang menyerah kepada sekutu, pasti kita akan teringat dengan tragedi bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki.

Dua bom atom itu meledakkan seluruh kota dan melumpuhkan Jepang, yang pada akhirnya menghentikan kekejaman Jepang terhadap negara-negara yang dijajahnya, termasuk Indonesia.

Lantas, bagaimana cara kerja bom atom yang bisa menghancurkan dua kota tersebut?

Dilansir dari Science ABC, Kamis (12/1/2023), bom atom berfungsi berdasarkan prinsip fisi nuklir, dengan menghasilkan energi yang sangat besar karena fisi nuklir yang tidak terkendali.

Pada saat sebuah neutron bebas bertabrakan dengan sebuah bom atom dari bahan yang dapat dipecah, seperti uranium atau plutonium, maka dua atau tiga neutron dipancarkan.

Neutron akan meninggalkan inti dan melepaskan banyak energi, dan setelah dilepaskan kemudian akan menyerang inti uranium lainnya, membelahnya dengan cara yang sama, kemudian melepaskan energi dan neutron tambahan. Efek domino inilah yang langsung akan menyebar.

Kendati demikian, yang terpenting untuk dipahami adalah bahwa reaksi berantai tidak dapat terjadi dalam sejumlah kecil uranium-235. Hal ini karena neutron fisi mungkin lolos tanpa menabrak inti lain, dan menyebabkan reaksi fisi lainnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Sistem Imun?

Kemungkinan yang bisa terjadi yakni apabila salah satu neutron yang habis akan memulai fisi nuklir lainnya meningkat, hanya jika terdapat lebih banyak uranium-235 yang ditambahkan ke dalam campuran.

Dalam kuantitas terkecil dari elemen nuklir yang diperlukan untuk memulai reaksi berantai fisi mandiri dalam keadaan tertentu dinaman sebagai 'massa kritis'. Sementara uranium-235 memiliki massa kritis sekitar 50 Kg.

Untuk dapat meledakkan semuanya, maka penting untuk mengumpulkan 'massa kritits' bahan bakar nuklir dengan cepat dan mengompresnya menjadi volume yang lebih kecil agar cukup untuk bereaksi.

Dua bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat pada masa Perang Dunia II pada tahun 1945, bom pertama yang dijatuhkan di Hiroshima bernama 'Little Boy', dan bom kedua di Nagasaki bernama 'Fat Man', telah menewaskan lebih dari 200.000 orang di Jepang.

Ledakan bom atom tersebut secara instan membunuh banyak orang, sementara yang lain akhirnya meninggal karena radiasi dan luka bakar.

Singkatnya, bom nuklir dapat melepaskan energinya dalam sekejap mata, menghasilkan konsentrasi panas yang kuat hanya dalam beberapa detik. Dampak bom atom di zaman Perang Dunia II, misalnya, mampu menghancurkan seluruh kota dan memberi dampak mengerikan. 

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Freezer Kulkas Membekukan Makanan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com