Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2023, 13:34 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Space

KOMPAS.com - Bulan merupakan satelit alami Bumi. Namun hingga kini para ilmuwan masih tidak yakin tentang bagaimana Bulan terbentuk.

Meski demikian, ada beberapa penjelasan yang paling masuk akal yang dimiliki oleh ilmuwan hingga saat ini.

Berikut tiga teori terbentuknya Bulan seperti dikutip dari Space, Senin (4/3/2023).

Teori pembentukan Bulan dari tumbukan raksasa

Teori asal-usul Bulan ini menunjukkan bahwa satelit alami tersebut terbentuk ketika sebuah benda menabrak Bumi purba. Benda itu dikenal sebagai Theia.

Benda seukuran Mars itu bertabrakan dengan Bumi, melemparkan bongkahan kerak planet muda yang menguap ke luar angkasa.

Gravitasi mengikat partikel yang terlontar menjadi satu, menciptakan Bulan. Hal tersebut menjelaskan mengapa Bulan sebagian besar terdiri dari unsur-unsur yang ringan dan membuatnya kurang padat dari Bumi.

Baca juga: Bagaimana Batu Bara Terbentuk?

Lalu, saat materi tersebut menyatu di sekitar sisa inti Theia, materi tersebut akan berpusat di dekat bidang ekliptika Bumi yaitu jalur yang dilalui Matahari melalui langit, tempat Bulan, satelit Bumi, mengorbit hari ini.

Menurut NASA, ketika Bumi muda bertabrakan dengan Theia, energinya 100 juta kali lebih besar daripada peristiwa tubrukan asteroid yang memusnahkan dinosaurus.

Meski Giant Impact Hypotesis merupakan teori yang paling populer, namun ada tantangan dalam upaya pembuktiannya.

Untuk membuktikan teori itu, sebagian besar model menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen Bulan harus terdiri dari bahan Theia. Tetapi sampel batuan dari misi Apollo justru menunjukkan sebaliknya.

Sementara itu, Bumi dan Bulan dalam hal komposisi malah tampak hampir sama. Kontradisi tersebut yang telah membayangi model tumbukan raksasa.

Baca juga: Bagaimana Oksigen di Bumi Terbentuk? Begini Ilmuwan Menjelaskannya

Halaman:
Sumber Space


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com