Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2023, 19:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber BMKG,NOAA


KOMPAS.com - El Nino merupakan fenomena cuaca yang dapat memengaruhi berkurangnya curah hujan. Pola iklim ini lah yang dapat memicu kekeringan di wilayah Indonesia.

Lantas, apakah yang dimaksud dengan fenomena El Nino itu?

Dikutip dari Buku Tanya Jawab: La Nina, El Nino dan Musim di Indonesia yang dipublikasikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), El Nino adalah istilah yang berasal dari bahasa Spanyol yang berarti 'anak laki-laki'.

Pada mulanya, El Nino digunakan untuk menandai kondisi arus laut hangat tahunan yang mengarah ke selatan di sepanjang pesisir Peru dan Ekuador yang umumnya terjadi menjelang Natal atau di Bulan Desember.

Fenomena tersebut telah muncul selama berabad-abad. Oleh karenanya, para nelayan di Peru pun menamainya sebagai El Nino de Navidad yang disamakan dengan nama Kristus yang baru lahir.

Pengertian El Nino adalah fenomena memanasnya Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal. Fenomena ini terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah, dikutip dari situs Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Sabtu (18/3/2023).

Baca juga: Apa Itu Fenomena Hujan Es yang Sering Terjadi Saat Cuaca Ekstrem?

Akibat dari fenomena pemanasan Suhu Muka Laut ini, maka pola iklim El Nino tersebut akan meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah, serta mengurangi curah hujan di Indonesia.

Secara umum, kondisi cuaca yang disebabkan oleh fenomena El Nino dapat menyebabkan kekeringan di Indonesia.

Dampak fenomena El Nino

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), selama pola iklim dalam kondisi yang normal di Samudra Pasifik, maka angin pasat akan bertiup ke barat di sepanjang ekuator.

Aliran angin tersebut akan membawa air hangat dari Amerika Selatan menuju Asia. Lalu untuk menggantikan air hangat itu, maka air dingin akan naik dari kedalaman, dan ini adalah proses yang disebut dengan upwelling.

Sementara itu, fenomena El Nino dan La Nina merupakan dua pola iklim berlawanan yang dapat merusak kondisi normal tersebut.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Aurora?

 

Dampak cuaca yang dapat ditimbulkan dapat terjadi secara global. Fenomena El Nino bisa menyebabkan kekeringan hingga kebakaran hutan.

Siklus El Nino dan La Nina biasanya berlangsung selama 9-12 bulan, tetapi terkadang bsia bertahun-tahun. Namun, umumnya El Nino lebih sering terjadi dibandingkan fenomena La Nina.

Fenomena El Nino merupakan pola iklim yang dapat mempengaruhi cuaca global secara signifikan. Sebab, perairan yang lebih hangat dapat menyebabkan aliran jet Pasifik bergerak ke selatan dari posisi netralnya.

Akibat pergeseran tersebut, maka area di Amerika Serikat bagian utara dan Kanada akan menjadi lebih kering dan lebih hangat dari biasanya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com