Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 18/03/2023, 08:00 WIB


KOMPAS.com - Air Conditioner atau AC dan kipas angin adalah dua alat yang dapat membantu saat kita merasa gerah di ruangan dengan suhu panas.

Masing-masing alat tersebut memiliki keunggulan dan manfaat yang beragam, namun tetap kuncinya membantu manusia mengatasi hawa panas.

Namun demikian, sebenarnya manakah yang lebih sehat, AC atau kipas angin untuk penggunaan setiap hari?

Dikutip dari News Medical, Sabtu (18/3/2023), pemanasan global telah memaksa manusia semakin beradaptasi untuk menghadapi tren peningkatan suhu jangka panjang.

Salah satunya adanya pemanfaatan alat pendingin ruangan seperti AC yang banyak dipasang di rumah-rumah hingga gedung-gedung publik.

Manfaat dan efek buruk AC

Terkait pemanfaatan AC, hingga saat ini belum ada studi ilmiah yang menunjukkan efek AC pada kesehatan. Akan tetapi, penggunaan AC lebih sering dikaitkan dengan efek rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim, dan kipas angin sering dianggap lebih baik untuk digunakan. 

Baca juga: Lebih Sehat Mana Teh atau Kopi?

Kendati studi manfaat AC bagi kesehatan masih sangat langka, namun sebuah makalah di kesehatan masyarakat BMC menganalisis bukti yang dipublikasikan di jurnal Medline, Embase and the Cochrane Library.

Tinjauan tersebut berfokus pada penggunaan AC di rumah sakit dan efeknya terhadap pasien, serta hasilnya dipetakan sesuai dengan intervensi, populasi, kontrol dan hasil. Secara kolektif, tinjauan tersebut mengacu pada mode adaptasi udara dan suhu sebagai Heating, Ventilation, Air Conditioning (HVAC).

Secara umum, HVAC terbukti dapat meningkatkan pemulihan, terutama dengan memperbaiki tanda-tanda vital, mengurangi kejadian stres jantung, serta membantu mempercepat proses penyembuhan pasien.

Oleh karenanya, pemasangan HVAC dalam konteks rawat inap, berpotensi meningkatkan hasil perawatan pasien dan efisiensi perawatan di rumah sakit.

Kendati demikian, efek buruk AC pada kesehatan juga tak dapat dikesampingkan. AC dapat turut berperan dalam menyebarkan patogen, terutama jika alat pendingin udara ini tidak dilengkapi dengan sistem filtrasi yang efisien.

Selain itu, penyejuk udara AC juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan klinis bagi orang yang menderita penyakit pernapasan.

Baca juga: Lebih Sehat Mana Nasi atau Mi Instan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+