KOMPAS.com - Jika membicarakan tantrum, kebanyakan dari kita akan membayangkan anak-anak yang menangis kencang sambil berbaring di lantai, menendang, dan menjerit.
Tantrum di masa anak-anak memang merupakan bagian normal dari perkembangan emosinya. Namun, bagaimana jika orang dewasa yang tantrum?
Apakah tantrum pada orang dewasa juga merupakan hal yang normal? Lantas, apa yang harus dilakukan jika orang dewasa mengalami tantrum?
Beberapa tantrum memiliki penyebab yang terkait secara medis, seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ciri-ciri gangguan kepribadian seperti Narsisme.
Baca juga: Apa Penyebab Sulit Bangun Pagi?
Melansir The South African College of Applied Psychology, temper tantrum dapat digunakan sebagai mekanisme untuk memanipulasi orang lain, mengalihkan perhatian dari masalah, dan menutupi rasa takut, malu, atau bersalah dengan amarah atau mencari perhatian.
Penyalahgunaan zat tertentu juga dapat menyebabkan tantrum. Namun, terlepas dari penyebab tantrum pada orang dewasa, hal itu berdampak buruk pada orang yang mengalaminya.
Kenyataannya, orang dewasa juga bisa mengalami ledakan emosi yang tidak terkendali. Pada akhirnya, tantrum pada orang dewasa terjadi ketika orang tersebut tidak dapat mengatasi emosi negatif atau tidak dapat menenangkan diri.
Tantrum orang dewasa bisa berupa kata-kata, fisik, atau keduanya. Misalnya, seseorang mungkin berteriak, memaki, membanting, menendang atau melempar benda.
Baca juga: Apa Penyebab Kepala Pusing Setelah Menangis?
Mengutip Psych Central, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi orang dewasa yang tantrum:
1. Menilai situasi untuk memutuskan respons yang tepat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.