Roman mengatakan, paus 'mematikan' banyak organ dalamnya saat menyelam untuk menjadi mesin makan. Saat muncul ke permukaan, di situlah paus mencerna dan melepaskan urine atau feses.
Kotoran paus menghasilkan keuntungan yang sangat bergizi bagi banyak hewan yang tinggal di laut dengan memberi mereka nitrogen, fosfor, dan zat besi.
Organisme kecil, seperti fitoplankton dan ganggang, menggunakan nutrisi dalam kotoran paus untuk tumbuh.
Tak berhenti di situ, fitoplankton kemudian dimakan oleh zooplankton yang lebih besar, yang kemudian dikonsumsi oleh ikan, yang akhirnya dimakan oleh paus.
Baca juga: Studi: Hiu Megalodon Bisa Memakan Paus Orca Hanya dengan 5 Gigitan
Dengan demikian, paus melakukan lebih dari sekadar melepaskan nutrisi, tetapi mereka mendistribusikannya kembali.
Dengan makan di kedalaman dan buang air di permukaan, mereka menghubungkan hewan laut yang tinggal di permukaan dengan nutrisi yang tidak terjangkau di laut dalam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.