Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Seperti Tsunami Aceh, Gempa Turkiye Pun Ditingkahi Teori Konspirasi

Kompas.com - 19/02/2023, 07:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Padahal, tulis teori konspirasi yang saat itu banyak beredar di media sosial, gempa alami adalah rangkaian pergerakan atau pergeseran perlahan antar-lempeng bumi yang saling bertumbukan, secara berkala dan terus-menerus, sedikit demi sedikit. 

Gempa bumi alami, lanjut teori konspirasi itu, adalah saat pergerakan antar-lempeng mencapai titik jenuh, sehingga terjadi pergerakan sekaligus gesekan besar secara mendadak. Setelah gempa terjadi, gelombang sekunder dari getaran utama gempa akan menyertai. Ini yang diklaim tidak terjadi pada gempa Aceh. 

Bila gempa Turkiye dan Suriah dikaitkan dengan penolakan Turkiye atas keanggotaan baru NATO maka gempa Aceh disebut terkait wacana perang nuklir India dan Pakistan. Tak hanya melibatkan Amerika Serikat, gempa Aceh dituding juga menyeret Israel, yang memiliki teknologi nuklir pula.

Teori konspirasi atas gempa Aceh tak surut bahkan sampai bertahun-tahun setelah musibah itu. Hingga, pada 2021, pakar gempa menyodorkan bukti bahwa gempa Aceh adalah gempa alami dan bukan buatan.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, pada 22 Maret 2021 kepada Kompas.com menyodorkan tujuh fakta atas gempa Aceh. Salah satu yang disodorkan Daryono adalah data rekaman gempa yang memperlihatkan keberadaan S-wave dalam gempa Aceh. 

Selain itu, gempa Aceh menurut Daryono juga memunculkan rekahan panjang di lempeng bumi sejauh 1.500 kilometer, bukan satu titik di pusat gempa laiknya bila bencana itu dipicu ledakan nuklir. Dia pun menegaskan bahwa gempa Aceh tidak terjadi sebegitu tiba-tiba tetapi bagian rangkaian sejak gempa Simeulue pada 2 November 2002.

Baca juga: Viral Tsunami Aceh 2004 Disebut Konspirasi, Ahli Paparkan 7 Faktanya

Harian Kompas edisi 27 Desember 2004 antara lain memuat di halaman 1 artikel berjudul "Gempa Itu Terbesar Sepanjang Sejarah". Pada halaman yang sama juga tercantum artikel "Gelombang Tsunami Menerjang Asia".

Di dalam kedua artikel sudah termuat sejumlah data awal atas peristiwa gempa yang kemudian mendunia karena skala kerusakan dan jumlah jiwa yang ditimbulkannya. 

Meskipun, pada berita-berita pertama harian Kompas atas bencana tersebut masih belum ada yang menyadari justru kerusakan dan korban jiwa terbesar ada di Aceh. Selama hampir 24 jam, pada hari itu—dalam catatan Kompas.com—komunikasi dengan Aceh terputus total.

Walau demikian, berita utama dan tajuk rencana harian Kompas pada edisi 27 Desember 2004 tersebut sudah menyuarakan status bencana nasional untuk gempa Aceh pada 26 Desember 2004.

Teori konspirasi

Encyclopedia Britannica memberikan definisi teori konspirasi sebagai upaya untuk menjelaskan peristiwa berbahaya atau tragis sebagai akibat dari tindakan kelompok kecil yang kuat.

Penjelasan dalam teori konspirasi menolak narasi resmi yang diterima seputar peristiwa itu. Bahkan, keterangan resmi atas suatu peristiwa dapat dilihat sebagai bukti lebih lanjut dari tudingan konspirasi alias persekongkolan tersebut.

Masih merujuk Encyclopedia Britannica, prevalensi teori konspirasi cenderung meningkat ketika di masyarakat ada kecemasan, ketidakpastian, atau kesulitan yang meluas, seperti selama perang, depresi ekonomi, dan setelah bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, dan pandemi.

Fakta ini dibuktikan dengan banyaknya teori konspirasi yang muncul setelah serangan 11 September 2001 dan pembunuhan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy. Ini menunjukkan bahwa teori konspirasi didorong oleh keinginan manusia yang kuat untuk memahami kekuatan sosial yang dianggap relevan dengan diri sendiri, penting, dan mengancam.

Isi teori konspirasi sarat secara emosional dan dugaan penemuannya bisa memuaskan. Standar pembuktian untuk menguatkan teori konspirasi biasanya lemah. Kelangsungan hidup teori konspirasi mungkin dibantu oleh bias psikologis dan ketidakpercayaan terhadap sumber resmi.

Baca juga: Mengidentifikasi Teori Konspirasi: Ciri dan Cara Membedakannya

Adapun kamus Merriam-Webster mendefinisikan teori konspirasi sebagai teori yang menjelaskan suatu peristiwa atau serangkaian keadaan sebagai hasil dari plot rahasia oleh para konspirator yang biasanya kuat. Teori ini juga didefinisikan sebagai teori yang menyatakan bahwa rahasia yang sangat penting tengah dirahasiakan dari publik.

Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI

Catatan:

Semua artikel harian Kompas yang dikutip di tulisan ini dapat diakses publik melalui layanan Kompas Data

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com