Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Misteri, dari Luar Angkasa Terlihat Ada "Mata" di Gurun Sahara

Kompas.com - 26/01/2023, 19:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sementara erosi di seluruh permukaan struktur mengungkapkan batuan riolit halus dan gabro kristal kasar yang telah mengalami perubahan hidrotermal.

Jenis batuan yang ditemukan di seluruh cincin terkikis dengan kecepatan berbeda, menciptakan pola warna berbeda di seluruh permukaan.

Sedangkan fragmen besar batuan sedimen bersudut tajam yang disebut megabreccia menambah ketidakteraturan warna-warni yang berputar-putar yang membentuk formasi.

Pusat kubah berisi paparan batu kapur-dolomit dengan breksi selebar satu kilometer, tanggul cincin, dan batuan vulkanik alkali.

Baca juga: Mengapa Gurun Sahara Sangat Dingin di Malam Hari?

Struktur geologis yang kompleks ini telah membingungkan dan menarik para ahli geologi sejak penemuannya, dan masih dianggap sebagai salah satu fitur geologis yang paling mengesankan di dunia.

Dengan demikian, pada tahun 2022 ini menjadi salah satu dari 100 situs warisan geologi pertama yang diakui oleh International Union of Geological Science (IUGS).

Karena ukurannya yang luas, Mata Sahara paling baik dilihat dari tempat yang sangat tinggi seperti dari luar angkasa.

Jadi untuk saat ini kita harus mengandalkan citra satelit untuk menikmati semua kemegahannya.

Baca juga: Tak Ada Hutan di Gurun Pasir, Kenapa Gurun Sahara Punya Jutaan Pohon?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com