Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Mata Sahara, Fenomena Pusaran Raksasa di Barat Laut Afrika?

Kompas.com - 19/04/2022, 10:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Gurun Sahara menjadi salah satu tempat wisata yang paling banyak diminati masyarakat dunia. Namun, di tempat ini ada satu fenomena menarik yang masih menyimpan misteri yaitu Eye of The Sahara atau Mata Sahara.

Mata Sahara atau dikenal juga sebagai Struktur Richat (Qalb ar-Risyat), terletak di Dataran Tinggi Adrar, Mauritania, di bagian barat laut benua Afrika.

Apa itu Mata Sahara?

Mata Sahara adalah sebuah struktur geologis untuk berbentuk melingkar dengan diameter 40 kilometer, yang disebut seperti kubah.

Berikut beberapa fakta terkait Mata Sahara di Barat Laut Afrika:

1. Sudah terbentuk sejak 98 juta tahun lalu

Fenomena Mata Sahara dengan struktur melingkar berdiameter 40 km ini diduga terbentuk sejak 98 juta tahun lalu berdasarkan penanggalan Argon.

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengatakan bahwa, penanggalan Argon merupakan salah satu penanggalan geologis yang berdasarkan peluruhan kadar Argon di dalam batuan.

Baca juga: Bukti Gurun Sahara Pernah Hijau Makin Nyata, Ini Temuan Terbarunya

Hal ini artinya, misteri Mata Sahara sudah muncul sejak periode Kapur (cretaceous) akhir, ketika benua besar Pangea terpisah menjadi benua yang ada seperti saat ini, kecuali India yang belum menyatu dengan Asia dan Australia yang masih menyatu dengan Antartika.

2. Mata Sahara pertama kali ditemukan

Mata Sahara pertama kali diabadikan dari luar angkasa melalui wahan Apollo 9 pada 10 Maret 1969 atau 52 tahun silam.

Namun, diakui oleh para ilmuwan bahwa keindahannya tetap memukau mata hingga saat ini, termasuk juga bagi para angkasawan yang berkesempatan menyaksikannya dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

3. Mata Sahara diiduga terbentuk akibat tabrakan asteroid

Fenomena Mata Sahara ini juga sempat disebut-sebut terbentuk dari hasil jatuhnya asteorid ke permukaan bumi.

Namun, dengan keunikan yang luar biasa itu membuat para ilmuwan tertarik mencari tahu lebih lanjut hingga ditemukan beberapa teori terkait terbentuknya Mata Sahara ini.

Misteri fenomena Mata Sahara ini, menurut Andi, struktur melingkar seperti ini lazim disebut “kubah” karena terdiri dari lipatan sedimen magma yang menyembul naik ke permukaan Bumi. Lipatan itu disebut juga sebagai “antiklin”.

Baca juga: Fenomena Salju di Gurun Sahara, Ahli Jelaskan Penyebabnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com