Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2023, 09:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber WHO

Faktor risiko penyakit campak

Anak kecil yang tidak mendapatkan vaksin campak, berisiko tinggi terkena penyakit ini.

Bahkan, tanpa divaksinasi, anak-anak yang terkena campak juga dapat mengalami beberapa komplikasi, dan terparah dapat menyebabkan kematian.

Selain anak-anak, wanita hamil yang tidak divaksinasi juga berisiko terkena penyakit campak.

WHO melaporkan setiap orang yang tidak kebal, yang belum divaksinasi atau divaksinasi tetapi tidak mengembangkan kekebalan, dapart terinfeksi virus campak.

Baca juga: Apakah Kleptomania Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasan Ahli

Penyakit campak pada anak di Indonesia mengalami peningkatan selama pandemi Covid-19.

Namun, secara umum, penyakit campak banyak dilaporkan di negara-negara berkembang, terutama di beberapa negara bagian di Afrika dan Asia.

Selain itu, wabah campak juga bisa sangat mematikan di negara-negara yang mengalami atau pulih dari bencana alam dan konflik.

Sebab, kerusakan infrastruktur kesehatan dan layanan kesehatan dapat mengganggu imunisasi rutin pada anak, serta kepadatan penduduk di kamp pengungsian juga sangat meningkatkan risiko infeksi campak.

Baca juga: Apakah Hewan Mengenali Dirinya di Depan Cermin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com