Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi jika Manusia Jatuh ke Lubang Hitam?

Kompas.com - 15/01/2023, 20:04 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber Astronomy

KOMPAS.com - Lubang hitam adalah tempat yang memiliki gaya gravitasi yang begitu kuat sehingga tidak ada cahaya yang bisa lolos.

Sesuai dengan namanya, lubang hitam tidak memantulkan atau memancarkan cahaya. Lubang hitam hanya terlihat saat memakan bintang atau awan gas yang terlalu dekat dengan batasnya.

Faktanya, manusia tidak bisa bertahan dalam perjalanan melalui lubang hitam. Jika mencobanya, kita akan tercabik-cabik jauh sebelum kita bisa mengetahui apa yang ada di sisi lain lubang hitam. 

Apa yang terjadi jika kita terjatuh ke dalam lubang hitam?

Pada tingkat yang paling sederhana, ada tiga jenis lubang hitam, yakni lubang hitam bermassa bintang, lubang hitam supermasif, dan lubang hitam bermassa menengah.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Bumi jika Hutan Hujan Amazon Terbakar Habis?

Dilansir dari Astronomy, jika Anda mengambang bebas di ruang angkasa yang dekat dengan lubang hitam bermassa bintang yang tidak memakan apa pun, satu-satunya petunjuk untuk mengetahui adanya lubang hitam itu adalah efek pembesaran gravitasi yang mungkin terjadi pada bintang.

Kemudian, saat Anda terbang lebih dekat ke lubang hitam, tubuh Anda akan meregang ke beberapa arah sekaligus menekan ke arah lain. Proses ini disebut oleh para ilmuwan sebagai spagetifikasi. 

Spagetifikasi terjadi karena gravitasi lubang hitam menekan tubuh Anda secara horizontal sambil menariknya ke arah vertikal.

Jika kaki Anda melompat ke dalam lubang hitam terlebih dahulu, gaya gravitasi di jari kaki Anda akan jauh lebih kuat daripada saat menarik kepala Anda. 

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Manusia saat Mendaki Puncak Everest?

Setiap bagian tubuh Anda juga akan memanjang ke arah yang berbeda. Dalam prosesnya, tubuh benar-benar akan terlihat seperti spageti.

Jadi, saat Anda jatuh ke dalam lubang hitam bermassa bintang, Anda akan mati dengan bentuk, seperti spageti, ratusan kilometer sebelum Anda mencapai singularitas.

Skenario ini tidak sepenuhnya didasarkan pada teori dan spekulasi. Para astronom menyaksikan "peristiwa gangguan pasang surut" seperti itu pada tahun 2014, ketika beberapa teleskop luar angkasa menangkap sebuah bintang yang berada terlalu dekat dengan lubang hitam.

Bintang tersebut tampak terbentang dan tercabik-cabik, menyebabkan sebagian material jatuh di luar horizon peristiwa, sedangkan sisanya terlempar kembali ke ruang angkasa.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Orang yang Koma?

Tentu saja, apa pun jenis lubang hitam yang Anda masuki, pada akhirnya Anda akan terkoyak oleh gravitasi yang ekstrem. Tidak ada materi, terutama tubuh manusia yang berdaging, yang dapat bertahan utuh.

Jadi, begitu Anda melewati batas horizon peristiwa, Anda tidak akan bertahan. Tidak ada jalan keluar. Bahkan, jika Anda masih hidup, Anda harus melakukan perjalanan lebih cepat dari kecepatan cahaya untuk melarikan diri. Namun, seperti yang kita tahu, tidak ada yang diketahui bisa melakukan hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com