Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi di Otak Saat Mengalami Dejavu?

Kompas.com - 04/09/2022, 18:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang tentu pernah mengalami perasaan pernah berada di suatu tempat atau mengalami situasi yang sama sebelumnya.

“Apakah saya pernah ke sini sebelumnya? Pernahkah kita berdiri di tempat ini dengan kamu mengucapkan kata-kata yang sama kepada saya di masa lalu? Sepertinya saya pernah melihat kucing itu melewati lorong ini?”

Ada kalanya, saat kita mengalami peristiwa atau berada di tempat baru, kita merasa bahwa itu bukan pertama kalinya. Itulah sensasi dejavu, sebuah frasa Prancis yang berarti "sudah pernah terlihat."

Umumnya, dejavu cepat berlalu dan hilang begitu saja. Tapi sebenarnya, apa yang terjadi di otak hingga sensasi dejavu muncul?

Baca juga: Apa Itu Dejavu dan Siapa Saja yang Mengalaminya?

Apa yang terjadi di otak saat dejavu?

Melansir WebMD, pada dasarnya memori disimpan di lobus temporal otak. Bagian otak ini membantu kita mengenali pengalaman yang sudah dikenal.

Sementara sains belum membuktikan, bahwa pengalaman dejavu sehari-hari adalah hasil dari ingatan yang tersimpan di area temporal, beberapa peneliti percaya ada hubungan antara keduanya.

Satu eksperimen yang telah diterbitkan di jurnal Psychological Science, dilakukan untuk menguji teori yang menghubungkan dejavu dengan memori, melibatkan pembuatan skenario virtual realitas berdasarkan dunia video game Sims.

Banyak orang yang berpartisipasi dalam proyek ini, akhirnya mengalami berbagai pengalaman dejavu terkait dengan adegan-adegan yang mirip dengan yang dilihat sebelumnya.

Beberapa orang sering merasa bahwa dejavu dapat membantu mereka memprediksi kejadian di masa depan.

Tetapi penelitian menemukan, bahwa individu tidak menjadi lebih mungkin untuk memprediksi langkah yang lebih akurat saat memainkan skenario realitas virtual tersebut.

Baca juga: Dejavu, Ketahui 3 Kemungkinan Penyebabnya

Terkait hal ini, Dr Karan Raj dari NHS juga menjelaskan salah satu teori pada fenomena tersebut.

Raj mengungkap, dejavu terjadi ketika ingatan jangka pendek baru, secara tidak sengaja disimpan dalam ingatan jangka panjang, jadi rasanya itu seperti pernah terjadi sebelumnya, karena otak memberi tahu kita bahwa itu adalah ingatan lama.

Seperti yang disiratkan oleh eksperimen The Sims, dejavu kemungkinan adalah masalah memori, di mana kita menghadapi situasi yang mirip dengan memori sebelumnya yang tidak dapat kita ingat, sehingga menyebabkan rasa keakraban yang aneh.

Di sisi lain, dejavu bisa menjadi tanda gangguan neurologis. Individu dengan epilepsi sering mengalami kejang fokal yang terjadi di satu area otak, terkadang di lobus temporal tempat kita menyimpan ingatan. Ini disebut kejang lobus temporal.

Kejang melibatkan semburan aktivitas listrik yang tidak terkendali yang menyebabkan sel-sel saraf di otak Anda macet.

Kejang fokal yang singkat dan fakta bahwa orang biasanya tetap terjaga ketika itu terjadi, membuat sulit untuk mengenali apa yang terjadi. Sehingga, tak jarang mengira bahwa itu bagian dari melamun.

Kejang lobus temporal ini juga dapat menghasilkan perasaan dejavu. Umumnya akan berlangsung dari 30 detik hingga 1 menit.

Baca juga: Kenapa Kita Mengalami Deja Vu? Sains Menjelaskan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com