Dibandingkan dengan pemangsa lainnya, kita menggunakan sumber daya pangan dunia, air, dan bahan alami lainnya dengan persentase yang jauh lebih besar. Dengan melakukan itu, kita menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat besar.
Manusia memiliki efek yang sangat merugikan bagi beberapa populasi pemangsa puncak lainnya. Dampak tersebut mengancam peluang hewan-hewan pemangsa puncak untuk bertahan hidup dalam jangka panjang.
Misalnya, meskipun manusia pernah menjadi korban hiu besar, manusia diperkirakan membunuh lebih dari 100 juta hiu per tahun. Akibatnya, banyak spesies hiu terancam punah.
Kabar baiknya adalah kita semua dapat membuat pilihan untuk membantu mengurangi jejak lingkungan kita yang buruk dan membantu melindungi spesies lain – baik predator atau hewan lainnya.
Euan Ritchie
Professor in Wildlife Ecology and Conservation, Centre for Integrative Ecology, School of Life & Environmental Sciences, Deakin University
Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Curious Kids: apa pemangsa puncak di dunia?". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.