Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Manusia Bisa Menahan Napas di Dalam Air?

Kompas.com - 26/12/2022, 12:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Salah satu pemeran Avatar: The Way of Water, Kate Winslet baru-baru ini mendapatkan sorotan karena mampu menahan napas di bawah air selama 7 menit 14 detik saat penggarapan film tersebut.

Capaian lama waktu Kate Winslet menahan napas di dalam air itu disebut-sebut mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Tom Cruise ketika syuting Mission: Impossible Rouge Nation, yakni selama 6, 5 menit.

Kemampuan menahan napas Winslet ini memang menakjubkan. Pasalnya, seperti dikutip dari Medical News Today, Minggu (25/12/2022) rata-rata orang dapat menahan napas adalah selama 30-90 detik saja.

Namun, kemampuan menahan napas itu bisa berkurang yang disebabkan karena berbagai faktor seperti merokok atau kondisi medis yang mendasari.

Di sisi lain kemampuan menahan napas dalam waktu yang lebih lama pun juga dapat bertambah dengan melakukan latihan pernapasan. Pelatihan ini biasanya memakan waktu beberapa bulan.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Tidur Ideal untuk Lansia? Studi Jelaskan

Risiko menahan napas terlalu lama

Seseorang membutuhkan oksigen untuk melakukan fungsi vital tubuh dan menahan napas mencegah oksigen baru masuk ke dalam tubuh.

Saat orang menahan napas, tubuh masih menggunakan oksigen untuk berfungsi tetapi juga melepaskan karbon dioksida sebagai produk limbah.

Karbon dioksida yang tak dikeluarkan itu membuat kadarnya di tubuh meningkat, yang pada akhirnya dapat memicu refleks tak sadar untuk mulai bernapas lagi.

Jika tak melanjutkan pola pernapasan yang biasa, maka seseorang akan kehilangan kesadaran.

Baca juga: Berapa Lama Omicron Bertahan di Permukaan Benda? Ini Studinya

Bila mereka berada di lokasi yang aman, tubuh secara otomatis akan mulai bernapas dan mendapatkan oksigen yang dibutuhkannya.

Namun, pada saat seseorang tak berada di lokasi yang aman seperti di bawah air dan tak dapat merespon secara alami untuk bernapas, maka bisa membuatnya tenggelam.

Paru-parunya akan terisi air, sehingga orang tersebut mungkin memerlukan perawatan darurat untuk mencegah terjadi yang fatal.

Pada 2015, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan kasus tenggelam yang tak disengaja, terjadi akibat perilaku menahan napas di bawah air yang berbahaya, seperti misalnya tantangan di media sosial.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Berjalan Mengelilingi Bulan, Butuh Berapa Lama?

Oleh karenanya, perlu ingat jika ingin melatih kemampuan menahan napas di dalam air, maka pertimbangkan juga faktor keselamatannya.

Misalnya didampingi dengan orang lain yang dapat melakukan teknik penyelamatan jika hal-hal yang tak diinginkan seperti tak sadarkan diri, tiba-tiba terjadi.

Meski terlihat sederhana namun menahan napas memiliki keuntungan kesehatan.

Berlatih menahan napas ternyata juga baik untuk organ pernapasan, yakni membantu meningkatkan fungsi paru-paru seseorang serta membantu untuk mencegah kerusakan sel induk di otak.

Baca juga: Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Permukaan Benda?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com