Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Tata Surya Terbentuk? Ini Perkiraan Ilmuwan...

Kompas.com - Diperbarui 24/01/2023, 14:05 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com- Kita hidup dalam tata surya yang berpusat pada matahari. Tata Surya adalah rumah bagi Bumi, planet dan beberapa benda langit yang saling berinteraksi. 

Misteri tata surya masih saja menjadi misteri bagi para ilmuwan. Salah satunya, berapa lama Tata Surya terbentuk?

Baca juga: Fakta-fakta Matahari, Bintang di Jantung Tata Surya

Sekitar 4,5 miliar tahun lalu, matahari dan tata surya terbentuk dalam rentang waktu 200.000 tahun, seperti dikutip dari Phys, Minggu (15/11/2020).

Kesimpulan ini dipaparkan sekelompok ilmuwan di Lawrance Livermore National Laboratory (LLNL), setelah melihat dan mengamati isotop unsur molibdenum yang ditemukan pada meteorit. 

Isotop tersebut adalah materi yang menyusun matahari dan sisa tata surya yang berasal dari runtuhnya awan besar yang terdiri dari gas dan debu pada sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.

Materi padat tertua di Tata Surya antara lain kaya akan calcium-aluminum–rich inclusions (CAIs), salah satu materi yang ada terkandung dalam meteorit, dari sampel yang dianalisis dan mengindikasikan pembentukan tata surya.

Inklusi tersebut berukuran antara mikrometer hingga sentimeter yang terdapat dalam meteorit yang terbentuk pada lingkungan bersuhu tinggi, yakni lebih dari 1.300 Kelvin, mungkin berada sangat dekat dengan matahari muda.

Baca juga: Nama-nama Planet di Tata Surya dan Artinya

Ilustrasi planet di dalam Tata Surya.SHUTTERSTOCK/Vadim Sadovski Ilustrasi planet di dalam Tata Surya.

Selanjutnya, materi ini diangkut keluar ke wilayah di mana meteorit chondrite karbon terbentuk, seperti yang ditemukan saat ini.

Mayoritas CAI terbentuk 4,567 miliar tahun yang lalu, selama periode sekitar 40.000 sampai 200.000 tahun.

Tim ilmuwan internasional ini selanjutnya mengukur komposisi pada isotop molibdenum (Mo) dan trace element dari berbagai CAI yang diambil dari meteori kondrit berkarbon, termasuk Allende, yakni kondrit berkarbon terbesar yang pernah ditemukan di Bumi.

Dengan mengamati sistem bintang lain yang bentuknya mirip dengan yang kita tinggali, para astronom memperkirakan bahwa runtuhnya awan dan pembakaran bintang pada saat itu mungkin dibutuhkan waktu sekitar 1-2 juta tahun.

Baca juga: Tata Surya Lain Tertangkap Teleskop Eropa, Planet Mengorbit pada Bintang Mirip Matahari

Akan tetapi, menurut astronom ini adalah studi pertama yag dapat memberikan angka pada tata surya kita sendiri.

"Sebelumnya, kerangka waktu lahirnya tata surya kita tidak benar-benar diketahui," kata ahli kosmokimia LLNL Greg Brennecka, penulis utama makalah studi yang diterbitkan di jurnal Science.

Brennecka menjelaskan bahwa studi ini menunjukkan keruntuhan tersebut, yang selanjutnya mengarahkan pada proses terbentuknya tata surya, yang terjadi sangat cepat dalam waktu kurang dari 200.000 tahun.

"Jika kami menskalakan ini semua dalam jangka hidup manusia, pembentukan tata surya akan dibandingkan dengan kehamilan yang berlangsung selama sekitar 12 jam, bukan 9 bulan. Ini proses yang cepat," jelas Brennecka.

Baca juga: Matahari adalah Pusat Tata Surya, Berapa Umur Matahari?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PHYSORG


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com