Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tahun di Planet Ini Hanya Berlangsung 17,5 Jam, Planet Apa Itu?

Kompas.com - 10/12/2022, 17:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Planet di luar Tata Surya alias exoplanet ini bisa dibilang menarik jika dibandingkan dengan yang lainnya. Sebab, waktu satu tahun di planet tersebut hanya berlangsung 17,5 jam. 

Exoplanet itu bernama 55 Cancri e, dikenal sebagai planet neraka. Planet ini terletak 40 tahun cahaya dari Bumi dan sangat panas sampai-sampai terdapat pula samudra lava cair yang panasnya mencapai 1.982 derajat Celsius.

Keunikannya bukan hanya itu. Planet yang sebenarnya secara resmi bernama Janssen ini mengorbit bintang induknya, Copernicus yang begitu dekat, sehingga mampu menyelesaikan satu orbit dalam waktu kurang dari satu hari Bumi.

Jika dihitung-hitung, satu tahun untuk planet ini hanya berlangsung sekitar 17,5 jam di Bumi.

Baca juga: Ini Gambar Planet Mars yang Pertama Kali Ditangkap Teleskop James Webb

Orbit planet di luar Tata Surya ini yang begitu cepat, sehingga satu tahun hanya berlangsung 17,5 jam, juga menjadi penyebab mengapa exoplanet Janssen memiliki suhu yang sangat panas.

Namun para astronom juga sekaligus dibuat bertanya-tanya apakah planet memang selalu begitu dekat dengan bintangnya.

Untuk mengetahuinya, peneliti menggunakan alat baru yang dikenal sebagai EXtreme PREcision Spectrometer (EXPRES) untuk menentukan sifat yang tepat dari orbit planet.

Temuan ini juga dapat membantu para astronom mendapatkan wawasan baru tentang pembentukan planet dan bagaimana benda langit ini mengembangkan orbitnya.

Dikutip dari CNN, Jumat (9/12/2022) EXPRES memiliki kemampuan untuk mengukur pergeseran kecil dalam cahaya bintang dari Copernicus saat planet Janssen bergerak antara Bumi dan bintang, seperti saat Bulan menghalangi Matahari saat gerhana Matahari.

Baca juga: Planet di Luar Tata Surya Ini Berpotensi Punya Lautan, Seperti Apa?

Hasil pengamatan menemukan bahwa Janssen mengorbit di sepanjang ekuator bintang. Tapi planet itu bukanlah satu-satunya planet yang mengorbit Copernicus. Empat planet lain pada jalur orbit yang berbeda menghuni sistem bintang.

Para astronom percaya orbit Janssen menunjukkan planet ini awalnya dimulai pada orbit yang lebih dingin dan jauh sebelum berada dekat Copernicus.

Namun tarikan gravitasi dari ekuator bintang kemudian mengubah orbit Janssen.

"Para astronom memperkirakan planet terbentuk lebih jauh dan kemudian berputar ke orbitnya saat ini," ungkap Debra Fischer, astronom dari Yale University.

Baca juga: Planet Bumi Super di Zona Layak Huni Katai Merah Terdeteksi, Seperti Apa?

Astronom juga menyimpulkan bahwa exoplanet itu sangat panas sehingga tak ada yang dapat bertahan di permukaan.

Saat Janssen bergerak lebih dekat ke Copernicus, planet juga menjadi makin panas.

Lebih lanjut, studi ini sekaligus memberikan wawasan bahwa sistem planet tak selalu mengorbit pada satu bidang datar seperti Tata Surya kita.

Ini menimbulkan pemikiran betapa uniknya Tata Surya kita di alam semesta.

Penemuan planet luar Tata Surya yang hanya punya waktu satu tahun 17,5 jam itu telah dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy.

Baca juga: Fenomena 5 Planet Sejajar 24 Juni 2022, Seperti Apa Tahapannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com