KOMPAS.com - ADHD (attention deficit hyperactivity) adalah kondisi yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi.
ADHD sering dimulai pada masa kanak-kanak dan dapat berlanjut hingga dewasa.
Sementara itu, gangguan kecemasan merupakan kondisi yang lebih dari sekadar merasa cemas sesekali.
Dilansir dari Healthline, gangguan kecemasan adalah masalah mental yang serius dan bertahan lama.
Baca juga: Apa Penyebab ADHD?
Kondisi ini bisa membuat seseorang merasa tertekan, gelisah, dan ketakutan berlebihan dalam situasi yang tidak berbahaya.
Dikutip dari WebMD, anak-anak dengan ADHD dan kecemasan mungkin memiliki gejala yang tumpang tindih atau serupa, namun dapat disebabkan oleh alasan yang berbeda.
Misalnya, seorang anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan fokus untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR) karena gangguan di sekitar.
Sedangkan, seorang anak dengan kecemasan mungkin bergelut dengan pekerjaannya karena terpaku pada kekhawatiran atau merasa terlalu takut untuk gagal.
ADHD dan gangguan kecemasan umumnya dapat menyebabkan seorang anak memiliki gejala atau masalah yang serupa sehingga sulit untuk mengetahui kondisi yang mungkin mereka alami.
Baca juga: 3 Perbedaan ADHD dan Autisme
Mungkin lebih sulit untuk melihat gangguan kecemasan daripada gangguan perilaku yang mengganggu.
Itu karena meskipun kondisi tersebut dapat menyebabkan seorang anak bertingkah dengan cara yang jelas, gangguan kecemasan sering kali terinternalisasi atau terkurung dalam pikiran dan perasaan.
Anak-anak dengan ADHD dan/atau kecemasan dapat mengalami: