Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADHD Bisa Picu Gangguan Tidur pada Anak, Begini Penjelasannya

Kompas.com - 29/03/2022, 10:31 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dapat menjadi pemicu gangguan tidur pada anak-anak yang menderitanya. 

Hal tersebut disampaikan Dokter Spesialis Anak di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH.

Bernie mengatakan bahwa anak dengan ADHD juga lebih berisiko mengalami gangguan tidur, dibandingkan anak lainnya.

"Jadi ADHD sudah ada sejak dini, tetapi memang pada anak dengan ADHD dikatakan mereka memiliki lima kali lebih besar kemungkinannya untuk mengalami gangguan tidur, dibandingkan anak yang tidak mengalami ADHD," ungkap Bernie dalam webinar, Jumat (25/3/2022).

Lebih lajut, terkait kesehatan tidur pada anak, dr Bernie berkata, beberapa studi menunjukkan sebanyak 70 persen hingga 80 persen anak ADHD dilaporkan memiliki gangguan tidur.

ADHD adalah terganggunya perkembangan pada otak, yang membuat penderitanya sulit untuk fokus maupun kesulitan memberikan perhatian pada suatu hal.

Baca juga: Orangtua, Begini Tata Laksana Anak Hiperaktif Derita Gangguan ADHD

Akibatnya, anak yang mengidap ADHD sulit melakukan aktivitas dengan baik hingga performa belajar pun turun. Dijelaskan Bernie, kondisi ADHD dapat membuat anak sulit tidur, sehingga mengganggu kesehatan tidur, misalnya sulit mengatur waktu tidurnya.

ADHD juga berkaitan dengan neurotransmitter dopamine, yang merupakan penghantar stimulus berupa rangsangan ke sel saraf manusia.

Faktor inilah, kata dia, yang tidak jarang dapat menyebabkan gangguan ritme sirkadian atau siklus tidur-bangun dalam 24 jam. Selain itu, ADHD juga bisa memicu insomnia pada anak.

"Karena berhubungan dengan ADHD, (gangguan tidur) juga mungkin (dialami) pada anak ADHD yang sudah mendapatkan medikamentosa (pengobatan)," imbuhnya.

Kendati demikian, dr Bernie menggarisbawahi bahwa gangguan tidur dan perubahan pola tidur pada anak yang disebabkan medikamentosa ADHD umumnya terjadi di awal pengobatan saja.

Dr Bernie menegaskan, pengobatan yang tepat terbukti dapat membantu mengatasi gangguan tidur pada anak ADHD dan anak dapat tidur dengan lebih baik.

Baca juga: Punya Anak ADHD? Ini 6 Saran Dokter Anak untuk Para Orangtua

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com