Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2022, 20:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu teleskop terbesar di dunia baru saja bergabung menjadi bagian dalam perburuan tanda-tanda kehidupan alien.

Sejak tahun 2016, proyek Breakthrough Listen secara diam-diam menggunakan teleskop radio untuk mendengarkan sinyal radio yang tak biasa dari potensi peradaban ekstraterestrial maju di Bima Sakti.

Proyek tersebut diluncurkan sebagian oleh mendiang Stephen Hawking dan telah menggunakan Teleskop Green Bank (GBT) di Virginia Barat di Amerika Serikat dan Teleskop Parkes di New South Wales, Australia serta teleskop radio dari seluruh dunia untuk memindai bintang terdekat.

Baca juga: Apakah Alien Itu Ada?

Tapi sekarang, teleskop radio terbesar di Belahan Bumi Selatan bernama Teleskop MeerKAT--yang tersusun dari 64 piringan individu di Afrika Selatan, telah bergabung untuk mencari kehidupan lain di alam semesta.

Mengutip Live Science, Selasa (6/12/2022), setelah lebih dari dua tahun mengintegrasikan program mereka ke dalam sistem MeerKAT, para ilmuwan Breakthrough Listen akhirnya mulai menggunakan data yang dikumpulkan oleh susunan piringan untuk mencari sinyal yang tidak biasa dari bintang terdekat.

"Masuknya MeerKAT akan memperluas jumlah target sebanyak 1000 bintang dan meningkatkan kemungkinan mendeteksi tanda-tanda kehidupan alien," kata ilmuwan Breakthrough.

MeerKAT secara drastis meningkatkan jumlah target yang dapat dianalisis oleh Breakthrough Listen, karena piringannya dapat mengunci hingga 64 target berbeda sekaligus, sementara teleskop lain hanya dapat fokus pada satu per satu.

"Selain itu, MeerKAT dapat melihat area langit 50 kali lebih besar daripada yang dapat dilihat GBT sekaligus," ungkap Andrew Siemion, peneliti utama Breakthrough Listen dan direktur Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) Universitas California Berkeley

"Bidang pandang yang begitu besar biasanya berisi banyak bintang, yang merupakan target teknosignature yang menarik," paparnya.

Breakthrough Listen akan mengakses aliran data berkelanjutan dari MeerKAT tanpa mengganggu penelitian astronomi terjadwal.

Baca juga: Wahana Penjelajah Curiosity Potret Pintu Alien di Mars, Seperti Apa?

Sebagai gantinya, data yang dikumpulkan dari studi lain akan dimasukkan ke dalam superkomputer, yang menggunakan algoritma khusus untuk memindai sinyal yang tidak dikenali berasal dari fenomena kosmik yang diketahui seperti pulsar, suar bintang, atau supernova.

Ketika sinyal aneh terdeteksi, seorang peneliti kemudian dapat menganalisis sinyal tersebut.

"Menggunakan MeerKAT, Breakthrough Listen akan dapat memindai lebih dari 1 juta bintang selama dua tahun ke depan yang sangat menarik," ungkap Cherry Ng astrofisikawan di University of Toronto dan ilmuwan proyek di Breakthrough Listen.

Salah satu bintang pertama yang akan diselidiki lebih detail oleh MeerKAT dan Breakthrough Listen adalah Proxima Centauri, bintang terdekat dengan tata surya kita, yang memiliki dua exoplanet yang terletak di zona layak huni bintang tersebut.

Sebelumnya, pada bulan Juni, para astronom China menggunakan teleskop Sky Eye yang sangat besar di Guizhou, China sekaligus teleskop radio terbesar di Bumi mengumumkan telah mendeteksi kemungkinan sinyal alien.

Tapi hal ini dengan cepat dibantah oleh salah satu penulis studi, yang mengungkapkan bahwa sinyal itu hampir pasti adalah gangguan radio manusia.

Baca juga: Bagaimana Cara Ilmuwan Mencari Kehidupan Alien?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com