Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Membangun "Scientific GLAM"

Kompas.com - 06/12/2022, 14:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Suherman*

Pesona institusi memori seperti perpustakaan, arsip, museum, dan galeri semakin memudar terutama di kalangan generasi zilenial (generasi Z dan milenial). Salah satu penyebabnya adalah karena tidak bisa menjaga relevansi, gagap, bahkan tidak adaptif terhadap perubahan.

Kaum zilenial, juga banyak di kalangan generasi-X, merasa kehilangan narasi untuk menyambungkan masa lalu, masa kini dan masa depan, sehingga tidak paham fungsi institusi memori yang akhirnya mengabaikannya.

Ronggowarsito, pujangga besar nusantara abad ke-18, pernah mengatakan bahwa apabila ingin melihat jauh ke depan maka kita harus melihat jauh ke belakang. Jadi, masa lalu adalah fondasi untuk membangun masa depan.

Baca juga: Penelitian BRIN Ungkap Karang Batu Simpan Arsip Data Iklim Masa Lampau

Galeri, Perpustakaan, Arsip, dan Museum (GLAM) adalah institusi-institusi yang merekam dan melestarikan perjalanan masa lalu (sejarah) peradaban manusia.

“Jikalau engkau meninggalkan sejarah, engkau akan berdi di atas vacuum, engkau akan berdiri di atas kekosongan, dan perjuanganmu nanti akan paling-paling bersifat amuk saja, seperti kera di gelap gulita,” sebagaimana dikatakan oleh Sukarno.

Sekali lagi, sayangnya hubungan kita dengan masa lalu sedang bermasalah, sampaikan ada yang menjuluki bahwa bangsa kita adalah bangsa yang tidak mempunyai sejarah bahkan terkena penyakit amnesia sejarah.

Seharusnya, dengan sejumlah besar material berharga yang dikelolanya, GLAM yang ada di Indonesia tidak hanya menyediakan fakta dan sumber informasi akan tetapi sangat potensial untuk mempengaruhi dan mewarnai wacana publik.

GLAM juga bisa dijadikan ruang untuk diskusi, mendidik, dan belajar bagi masyarakat, baik secara tatap muka maupun digital. Bahkan GLAM, dengan kekuatan fakta yang dimilikinya, bisa berperan sebagai kelompok penekan.

GLAM memiliki peran kunci dalam revitalisasi budaya, menjahit kohesi sosial, membangun modal sosial, dan kegiatan-kegiatan ekonomi masa kini dan di masa yang akan datang. GLAM menjadi kontributor utama dalam membangun narasi yang kokoh untuk berbagai macam kepentingan. GLAM menjadi katalis yang memberikan inspirasi untuk menciptakan kreatifiviatas dan inovasi.

Selain untuk menjaga identitas bangsa dan kepentingan ilmiah, GLAM juga menjadi daya tarik yang penting untuk pertumbuhan ekonomi terutama sektor pariwisata. Dengan berbagai informasi yang dimilikanya, GLAM dapat menampilkan keunikan atau kekhasan bangsa untuk diketahui masyarakat global.

Peran GLAM sebagai institusi restorasi dan dokumentasi naskah-naskah kuno yang berisi sejarah, cerita, legenda, dan mitos sudah dilakukan oleh Perpustakaan Nasional (PNRI), Arsip Nasional (ANRI), perpustakaan dan kearsipan daerah, serta lembaga-lembaga non pemerintah. Yang belum dilakukan adalah upaya pelestarian atau dokumentasi data, informasi, dan pengetahuan ilmiah (Scientific GLAM) padahal ini sangat penting mengingat bahwa fondasi kemajuan bangsa atau peradaban adalah ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca juga: BRIN sebagai Ruang Kolektif Riset dan Inovasi Indonesia

Secara de facto BRIN sudah memiliki Scientific GLAM (S-GLAM) yang sangat lengkap dan besar, bahkan bisa menjadi yang terbesar di ASEAN, yang perlu dilakukan kemudian adalah pengembangannya.

Tulisan ini merupakan sebuah ajakan untuk membangun narasi baru tentang peran penting S-GLAM dalam menyelamatkan aset pengetahuan bangsa. S-GLAM merupakan jembatan masa lalu dan masa depan kemajuan Iptek yang sekarang ini sering kali mengalami diskontinuitas program-program risetnya.

Program-program riset seolah-olah hanya merespons terhadap peristiwa yang terjadi bahkan euporia pasar, bukan pada visi jangka panjang untuk mengantisipasi kemajuan di masa depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com