Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2022, 14:16 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang Jember, Jawa Timur, pada Selasa (6/12/2022) pukul 13.07 WIB. Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa kali ini merupakan gempa tektonik.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,0," kata Daryono kepada Kompas.com, Selasa (06/12/2022).

"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,70° LS ; 113,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 223 km arah selatan Kota Jember, Jawa Timur, pada kedalaman 10 km," lanjutnya.

Baca juga: Menciptakan Satuan Pendidikan Aman Bencana Gempa, Bisakah?

Jenis dan mekanisme gempa bumi

Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi/patahan batuan di zona outerise.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," ujar Daryono.

Daryono juga menambahkan bahwa gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Jember, Gubukmas, Mataram, Kepanjen, dan Sumberpucung dengan skala intensitas III MMI.

Skala intensitas III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.

"Daerah Kuta dan Kuta Selatan dengan skala intensitas II-III MMI," menurut rilis yang diterima Kompas.com.

Ini artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang di daerah Kuta dan Kuta Selatan.

"Daerah Madiun, Ponorogo, Bantul, Yogyakarta, Sawahan, Klaten, Banyuwangi, dan Karangasem dengan skala intensitas II MMI," kata Daryono.

Intensitas II MMI berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga: Bagaimana Cincin Api Pasifik Bisa Memicu Gempa Bumi?

Gempa bumi Susulan

Daryono juga menegaskan bahwa hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga artikel ini ditayangkan telah terjadi dua gempa bumi susulan.

"Hingga pukul 13.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 (dua) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan kekuatan terbesar M 4,6," kata Daryono.

"Kepada masyarakat, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tegas Daryono.

Daryono juga mengimbau agar masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com