Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinosaurus Baru Ditemukan, Mirip Angsa Bergigi dengan Ekor Panjang

Kompas.com - 06/12/2022, 09:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Ahli paleontologi menemukan dinosarus karnivora berusia 71 juta tahun di Mongolia Selatan.

Meski mirip dengan burung modern, dinosaurus berkaki dua ini sebenarnya adalah dinosaurus non-unggas yang memiliki tubuh didesain untuk berenang dan menyelam mencari mangsa.

Dengan penampakannya tersebut, peneliti berpendapat bahwa itu merupakan contoh evolusi konvergen, sebuah fenomena di mana mahluk tak berkerabat mengembangkan sifat serupa.

Baca juga: Dinosaurus Mirip Burung Unta Pernah Hidup di Amerika, Seperti Apa?

Mengutip Gizmodo, Senin (5/12/2022) dinosaurus ini kemudian disebut Natovenator polydontus atau pemburu perenang dengan banyak gigi.

"Menemukan dinosaurus semi-akuatik berarti keanekaragaman ekologis sangat tinggi pada dinosaurus," kata Yuong-Nam Lee, ahli paleontologi dari Seoul National University dan penulis utama studi.

Selain giginya yang banyak, N. polydontus memiliki tubuh yang ramping dan leher yang panjang.

Dari pantat ke atas, dinosaurus yang telah punah ini mungkin sangat mirip dengan angsa atau burung kormoran, burung penyelam modern, tetapi memiliki ekor yang panjang.

Saat ditemukan, kerangkanya tak lengkap. Peneliti hanya berhasil mendapatkan tengkorak, tulang belakang, kaki depan, dan beberapa dua kaki belakang. Tetapi morfologi hewan dapat disimpulkan dari sisa-sisa yang ditemukan.

“Sudut antara setiap tulang rusuk dan vertebra artikulasi yang terkait sangat rendah, seperti banyak burung penyelam, tetapi berbeda dengan theropoda terestrial,” kata Lee.

“Burung penyelam tertentu yang masih ada, seperti alcid dan phalacrocoracids juga memiliki tulang rusuk yang memanjang ke belakang. Pada hewan ini, tulang rusuk yang berorientasi ke belakang membantu berenang dengan membuat tubuh lebih ramping," tambahnya.

Lebih lanjut tim peneliti berharap, mereka dapat menemukan isi perut dinosaurus untuk mempelajari lebih lanjut tentang makanannya.

Baca juga: Asteroid Terbesar yang Tabrak Bumi, Bukan Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus

Sebelumnya, tim yang berbeda tahun lalu menemukan ankylosaurus lapis baja dari wilayah yang sama di Mongolia.

Mereka berpendapat bahwa ankylosaurus mungkin telah menggali parit pertahanan saat terancam, seperti kadal bertanduk modern.

Lebih banyak fosil perlu ditemukan untuk menguji ide-ide ini dengan lebih baik, tetapi jika digabungkan, fosil-fosil tersebut menunjukkan dinamika keanekaragaman hayati di Zaman Kapur.

Temuan dipublikasikan di Communication Biology.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com