Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplikasi Diabetes Melitus Bisa Sebabkan Penyakit Apa Saja?

Kompas.com - 16/11/2022, 09:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit diabetes melitus adalah gangguan kesehatan metabolik yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Selain gejala, penderita juga perlu waspada komplikasi diabetes melitus yang bisa menyebabkan banyak penyakit.

Dilansir dari Mayo Clinic, Selasa (15/11/2022), diabetes melitus adalah penyakit yang mempengaruhi tubuh dalam menggunakan gula darah atau glukosa. Sebab, glukosa merupakan sumber energi penting bagi sel-sel yang membentuk otot dan jaringan.

Penyebab diabetes melitus bervariasi dan tergantung pada jenisnya. Namun, apapun jenis diabetes yang diderita, kondisi ini dapat menyebabkan kelebihan gula dalam darah.

Terlalu banyak gula dalam darah, maka akan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Kadar gula darah yang tinggi, seperti dikutip dari Diabetes UK, dapat seara serius merusak bagian tubuh, termasuk kaki dan mata.

Oleh karenanya, penting untuk mengambil tindakan pencegahan dari penyakit diabetes melitus untuk menghidari ampak buruk diabetes pada kesehatan.

Lantas, apa saja komplikasi diabetes melitus yang harus diwaspadai?

Baca juga: Diabetes Melitus pada Anak, Kenali Gejala, Pencegahan hingga Pengobatan

Jika sudah didiagnosis memiliki diabetes melitus, maka perlunya waspada terhadap komplikasi penyakit yang bisa diakibatkan. Komplikasi diabetes melitus yang serius dapat menumpuk seiring waktu yang dapat menyebabkan kondisi kronis dan akut.

Komplikasi kronis diabetes melitus

Komplikasi penyakit yang kronis akibat diabetes melitus ini adalah masalah jangka panjang yang dapat berkembang secara bertahap, bahkan dapat menyebabkan kerusakan serius jika tidak ditangani dan tidak diobati.

1. Masalah mata (retinopati) karena diabetes melitus

Beberapa pasien diebetes yang mengembangkan penyakit mata atau retinopati diabetik dapat mempengaruhi penglihatan mereka.

Jika masalah retinopati diabetik ini dapat diketahui dengan skrining mata. Apabila ditemukan, dapat diobati dan potensi kehilangan penglihatan dapat dicegah.

2. Masalah kaki karena diabetes melitus

Pasien diabetes melitus dapat mengalami masalah kaki yang serius dan dapat menyebabkan amputasi jika tidak diobati.

Komplikasi diabetes melitus yang menyebabkan kerusakan saraf ini dapat mempengaruhi rasa di kaki dan meningkatnya gula darah dapat merusak sirkulasi, sehingga memperlambat penyembuhan luka.

Baca juga: Apa Itu Diabetes Melitus yang Masuk 10 Besar Penyebab Kematian di Dunia?

Melakukan pengecekan gula darah perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah dan melawan diabetes. Diabetes melitus dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Komplikasi diabetes melitus dapat menyebabkan serangan jantung, masalah ginjal hingga disfungsi ereksi.Shutterstock/Suriyawut Suriya Melakukan pengecekan gula darah perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah dan melawan diabetes. Diabetes melitus dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Komplikasi diabetes melitus dapat menyebabkan serangan jantung, masalah ginjal hingga disfungsi ereksi.

3. Diabetes melitus menyebabkan serangan jantung dan stroke

Komplikasi diabetes melitus juga dapat menyebabkan masalah pada kesehatan jantung. Diabetes dapat menyebabkan penderitanya mengalami serangan jantung atau stroke.

Penyebabnya, gula darah tinggi dalam jangka waktu tertentu dapat merusak pembuluh darah. Akibatnya pasien diabetes berpotensi mengalami serangan jantung dan stroke.

4. Komplikasi diabetes melitus sebabkan masalah ginjal

Penyakit diabetes melitus dapat menyebabkan kerusakan ginjal dalam jangka waktu yang lama, sehingga menyulitkan fungsi ginjal dalam membersihkan cairan ekstra dan limbah metabolisme tubuh.

Penyebabnya adalah kadar gula darah yang tinggi dan tekanan darah yang tinggi. Kondisi ini dikenal sebagai nefropati diabetik atau penyakit ginjal.

5. Diabetes melitus sebabkan kerusakan saraf

Penderita diabetes melitus juga dapat mengalami komplikasi yang menyebabkan kerusakan saraf, akibat komplikasi kadar gula darah tinggi.

Kondisi ini dapat mempersulit saraf untuk membawa pesan antara otak dan setiap bagian tubuh kita, sehingga dapat mempengaruhi cara kita melihat, mendengar, merasakan dan bergerak.

Baca juga: Gejala Umum Diabetes Melitus dari Sering Lapar hingga Berat Badan Turun

6. Gangguan seksual akibat diabetes melitus

Komplikasi diabetes melitus juga dapat menyebabkan gangguan seksual, baik pada wanita maupun pria.

Pada wanita, kerusakan pembuluh darah dan saraf dapat membatasi jumlah darah yang mengalir ke organ seksual, sehingga akan kehilangan sensasi. Sedangkan pada pria, akibat diabetes maka jumlah darah yang mengalir ke organ seksual juga terbatas.

Akibat komplikasi diabetes melitus pada pria ini, mereka dapat mengalami kesulitan terangsang atau mengalami disfungsi ereksi, bahkan terkadang menyebabkan impotensi.

Komplikasi akut diabetes melitus

Diabetes melitus juga dapat menyebabkan komplikasi akut yang dapat terjadi kapan saja.

Komplikasi akut yang dapat dialami pasien diabetes melitus di antaranya sebagai berikut.

  • Hypos, yakni kondisi saat gula darah terlalu rendah
  • Hypers, yakni ketika gula darah terlalu tinggi
  • Hyperosmolar Hyperglycaemic State (HHS), keadaan darurat yang mengancam jiwa yang hanya terjadi pada orang dengan diabetes tipe 2. Ini disebabkan oleh dehidrasi parah dan gula darah yang sangat tinggi.
  • Ketoasidosis diabetik (DKA), yakni keadaan darurat yang mengancam jiwa di mana kekurangan insulin dan gula darah tinggi menyebabkan penumpukan keton.

Baca juga: Diabetes Melitus Bisa Menyerang Anak-anak, Jangan Sepelekan Gejalanya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com