Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katak Beradaptasi Jadi Berwarna Gelap akibat Radiasi Nuklir Chernobyl

Kompas.com - 13/10/2022, 19:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Setelah mempelajari lebih dari 200 katak jantan yang habitatnya tersebar di 12 kolam berbeda di seluruh zona kontaminasi radioaktif, peneliti menemukan 44 persen rata-rata katak di wilayah Chernobyl berwarna lebih gelap dibandingkan dengan yang di luar kawasan tersebut.

"Penjelasan yang paling masuk akal mengapa katak di zona eksklusi banyak yang berwarna gelap karena ternyata tingkat radiasi yang sangat tinggi pada saat kecelakaan membuat katak mengubah warnanya menjadi lebih gelap," ungkap Burraco.

Mengapa kulit katak berubah menjadi lebih gelap?

Ternyata kadar melanin yang tinggi pada kulit, melindungi mereka dari radiasi.

Melanin diketahui melindungi radiasi karena secara mekanis dapat menghindari produksi radikal bebas yang disebabkan oleh dampak langsung partikel radioaktif pada sel.

Sementara dampak radiasi nuklir dapat menyebabkan stres oksidatif dan merusak struktur penting untuk kehidupan seperti membran sel atau bahkan DNA.

Baca juga: Spesies Katak Baru Endemik Sumatera, Ahli Konsen pada Konservasi Hutannya

Lebih lanjut, sel-sel pada katak dengan warna lebih terang dibombardir dengan tingkat radiasi yang lebih tinggi dan meningkatkan kematian lebih banyak dibandingkan katak berwarna gelap.

Setelah ledakan terjadi, katak gelap pun memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk bertahan hidup.

Dalam studi adaptasi katak di Chernobyl ini, peneliti juga mencari efek negatif potensial dari kelebihan melanin pada katak berwarna gelap pasca-kejadian Chernobyl.

Namun pigmen gelap itu rupanya tak membahayakan kesehatan amfibi secara keseluruhan dan benar-benar membantu mengatasi radiasi, mencegah molekul terionisasi masuk ke dalam sel dan merusaknya.

"Pada katak, pigmen melanin utama yang disebut eumelanin dan produksinya tampaknya tak menimbulkan kerugian fisiologis terhadap hewan," papar Burraco.

Baca juga: Katak ini Lahir dari Sperma Beku lewat Program Bayi Tabung, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com