Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2022, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Seperti penyakit menular seksual lainnya, sifilis atau raja singa dapat menyebar melalui semua jenis kontak seksual. 

Sifilis juga dapat menyebar dari ibu yang terinfeksi ke janin selama kehamilan atau pada saat kelahiran.

Infeksi sifilis, jika tidak diobati, akan berkembang melalui tahapan klinis yang berbeda dengan tanda dan gejala yang khas. 

Apa gejala sifilis pada wanita?

Penyakit raja singa berkembang dalam empat tahap, yakni primer, sekunder, tidak aktif (laten), dan tahap lanjut (tersier).

Baca juga: Apakah Sifilis atau Raja Singa Bisa Sembuh?

Bahkan ketika penderita sifilis tidak memiliki gejala, ia masih terinfeksi sehingga dapat menularkannya kepada orang lain. 

Dilansir dari Verywell Health, berikut adalah gejala sifilis pada wanita sesuai tahapannya.

Gejala sifilis tahap primer

Sifilis tahap primer ditandai dengan satu atau lebih luka yang keras, bulat, dan tidak nyeri, yang disebut chancre.

Luka tersebut biasanya berkembang di sekitar vagina, anus, rektum, atau mulut. 

Chancre akan hilang setelah tiga hingga enam minggu, meski tanpa pengobatan. Meski demikian, tidak berarti infeksi sifilis hilang dari tubuh.

Baca juga: Cara Mengobati Sifilis atau Raja Singa

Gejala sifilis tahap sekunder

Saat luka utama sembuh, atau dalam waktu sekitar dua hingga delapan minggu, penderita sifilis mungkin mengalami gejala berikut sebagai tanda tahap sekunder:

  • Luka keras dan tidak nyeri di dekat vagina, anus, rektum, atau mulut
  • Ruam atau bercak kasar, coklat kemerahan, dan tidak gatal di telapak tangan atau kaki
  • Demam dan pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit tenggorokan
  • Kerontokan rambut
  • Sakit kepala
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Nyeri otot
  • Kelelahan

Gejala-gejala ini juga akan hilang dalam beberapa minggu atau bulan meskipun telah diobati, tetapi infeksi tetap ada. 

Baca juga: Mengenal Sifilis Kongenital pada Ibu Hamil dan Bahayanya bagi Janin

Gejala sifilis tahap tidak aktif (laten)

Pada tahap laten, penderita sifilis tidak akan memiliki gejala apa pun. Namun, tahap ini bisa bertahan selama bertahun-tahun.

Jika sifilis tetap tidak diobati, ia dapat berkembang ke tahap yang lebih serius.

Gejala sifilis tahap akhir (tersier)

Sifilis tersier memengaruhi antara 14 hingga 40 persen penderita sifilis. Biasanya, tahap ini terjadi setelah 10 sampai 30 tahun dari infeksi awal.

Sifilis stadium akhir dapat memengaruhi banyak organ dalam serta sistem saraf, termasuk indera pendengaran, indera penglihatan, hingga jantung.

Baca juga: Penyakit Sifilis, Diagnosis, Pengobatan, dan Infeksi Ulang

Gejala sifilis stadium akhir yang mempengaruhi sistem saraf (neurosifilis) meliputi:

  • Sakit kepala parah
  • Kelemahan otot atau masalah dengan gerakan otot
  • Kebingungan, perubahan kepribadian, demensia
  • Perubahan atau kehilangan penglihatan
  • Sakit mata
  • Gangguan pendengaran
  • Pusing

Penting untuk dicatat bahwa neurosifilis dapat terjadi selama tahap apa pun, bukan hanya tahap tersier.

Jika sifilis stadium lanjut telah merusak organ dalam, gejalanya akan bergantung pada organ apa yang rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com