Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2022, 08:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Kata pohon lekat dengan gambaran struktur kuno, kuat, dan megah seperti pohon ek dan sequoia -- salah satu organisme paling masif dan berumur paling lama di dunia.

Tapi sebenarnya apa pohon itu? Bagaimana kita mendefinisikan pohon dan apa yang membuatnya berbeda dari tumbuhan lainnya?

Baca juga: Studi Sebut Manusia Tanam Pohon Zaitun Pertama Kali 7.000 Tahun Lalu

Apa itu pohon?

Pohon adalah tumbuhan berkayu yang secara tertaur memperbarui pertumbuhannya dan dapat hidup untuk waktu yang sangat lama. Pohon memiliki batang dan cabang yang mendukung daun.

Di bawah tanah, pohon memiliki sistem akar yang bertindak sebagai jangkar dan menyimpan air dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.

Salah satu cara membedakan pohon dari tanaman lain adalah jaringan ligninnya yang tebal dan kaku, yang kita kenal sebagai kayu.

Seperti yang kita ketahui, spesies pohon yang berbeda memiliki berbagai jenis kayu.

Tinggi pohon

Beberapa organisasi membedakan pohon dengan tanaman lain dari ketinggiannya.

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mengatakan, bahwa spesies tanaman bisa disebut pohon, jika tingginya mencapai 5 meter dengan kondisi pertumbuhan baik – untuk di negara berkembang, sementara di negara maju tingginya mencapai 7 meter.

Begitu juga Inventarisasi Hutan Nasional (IFN) mendefinisikan, pohon sebagai tanaman berkayu yang memiliki batang telanjang di pangkalnya dan dapat tumbuh hingga ketinggian lebih dari atau sama dengan 5m ketika mencapai kedewasaan.

Bahkan, beberapa pohon tumbuh hingga ketinggian yang benar-benar luar biasa. Sebut saja pohon Redwood di California yang menjadi pohon tertinggi di dunia.

Pohon ini tumbuh hingga ketinggian lebih dari 90m - yang tertinggi mencapai ketinggian 115 meter bernama Hyperion.

Baca juga: Pohon Tertua di Dunia Ditemukan di Chile, Seperti Apa?

Ilustrasi pohon sengon Ilustrasi pohon sengon

Anatomi pohon

Pohon adalah tanaman tahunan, yang berarti mereka hidup selama bertahun-tahun hingga berabad-abad, bahkan untuk beberapa spesies, bisa mencapai beberapa milenium.

Siklus hidup pohon berbeda pada tiap spesies, tetapi struktur dasar pohon tetap sama.

Pohon merupakan tanaman yang memiliki akar udara, batang, daun dan bunga, serta bagian bawah tanah, akar.

Seperti organisme hidup yang kompleks, pohon lahir, bernapas, tumbuh, dan berkembang biak jika kondisi dan keadaan memungkinkan, sebelum akhirnya mati.

Dalam botani, pohon dan tanaman berkayu lainnya dicirikan oleh pertumbuhan sekundernya, yang berarti lapisan jaringannya meluas dan batangnya semakin lebar.

Pada dasarnya, pohon adalah tanaman yang tumbuh ke luar dan ke atas. Lebar ekstra memberi pohon kekuatan yang dibutuhkan batang dan akarnya untuk menopang dirinya sendiri.

Baca juga: 9.200 Spesies Pohon di Dunia yang Belum Ditemukan, Studi Jelaskan

Bagian dalam pohon

Dari tampak luar, orang mengasosiasikan pohon dengan kayu, daun, buah dan bunga.

Di bagian dalam pohon, ada jaringan tumbuhan yang disebut xilem, yang mengangkut air dan nutrisi dari tanah ke daun.

Xilem terhubung ke semua bagian dari pohon untuk membentuk sistem berkelanjutan yang menjangkau seluruh tanaman dan memungkinkannya untuk hidup dan tumbuh.

Xilem ini juga membantu pohon menumbuhkan bunga atau buah, yang berisi biji yang menyebar, yang mana memungkinkan pohon untuk berkembang biak.

Itulah penjelasan tentang pohon dan ciri-ciri pohon yang membedakannya dengan tanaman lain.

Baca juga: Studi Ungkap Pohon di Perkotaan Turunkan Suhu Permukaan Tanah hingga 12 Derajat Celcius

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com