Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2022, 09:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber CDC,WHO

KOMPAS.com - Jenis penyakit jantung yang paling umum adalah penyakit jantung koroner, yang memengaruhi aliran darah ke jantung. Penurunan aliran darah dapat menyebabkan serangan jantung.

Gejala penyakit jantung

Seringkali penyakit jantung muncul dalam "diam", sehingga tidak terdiagnosis sampai seseorang mengalami tanda atau gejala serangan jantung, gagal jantung, atau aritmia.

Baca juga: Penyakit Jantung Koroner, Ketahui Penyebab dan Cara Mendiagnosisnya

Ketika kondisi tersebut terjadi, kemungkinan akan muncul gejala berikut:

Serangan jantung: Nyeri dada luar biasa, nyeri punggung atau leher bagian atas, gangguan pencernaan, mulas, mual atau muntah, kelelahan ekstrem, ketidaknyamanan tubuh bagian atas, pusing, dan sesak napas.

Aritmia: Perasaan berdebar-debar di dada (palpitasi).

Gagal jantung: Sesak napas, kelelahan, atau pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, tungkai, perut, atau vena leher.

Cara mencegah serangan jantung

Apakah serangan jantung dapat dicegah? Kabar baiknya adalah, bahwa 80% dari serangan jantung prematur dapat dicegah.

Melansir laman WHO, kunci utama mencegah penyakit jantung, termasuk serangan jantung adalah pola makan sehat, aktivitas fisik yang teratur, dan tidak merokok.

Selain itu, penting juga untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan mengendalikan faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan gula darah tinggi atau diabetes.

1. Makan makanan yang sehat

Pola makan seimbang sangat penting untuk kesehatan jantung dan sistem sirkulasi darah. Makanan ini harus mencakup banyak buah dan sayuran, biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan, dengan membatasi asupan garam, gula, dan lemak.

2. Berolahraga secara teratur

Setidaknya 30 menit berolahraga atau aktivitas fisik secara teratur setiap hari akan membantu menjaga kebugaran kardiovaskular.

Sedangkan minimal 60 menit 4 hari dalam seminggu dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, yang mana juga akan berdampak pada kesehatan jantung.

Baca juga: Waspadai, Serangan Jantung Berpotensi Terjadi Lebih dari Sekali

Ilustrasi serangan jantung, gejala serangan jantung, tanda serangan jantung, tanda serangan jantung akan munculShutterstock/Syda Productions Ilustrasi serangan jantung, gejala serangan jantung, tanda serangan jantung, tanda serangan jantung akan muncul

3. Hindari merokok

Tembakau dalam segala bentuk sangat berbahaya bagi kesehatan, entah itu rokok, cerutu, pipa, atau tembakau kunyah.

Paparan asap rokok juga berbahaya. Merokok sangat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Dikatakan dokter spesialis jantung dr Siska Suridanda Danny, Sp.JP(K), berdasarkan data nasional, 65 persen pasien serangan jantung di Indonesia adalah perokok.

Jika Anda tidak merokok, jangan pernah mulai merokok. Jika Anda merokok, segera berhenti akan menurunkan risiko penyakit jantung.

Risiko serangan jantung akan mulai turun segera setelah seseorang berhenti merokok, dan dapat turun hingga setengahnya setelah 1 tahun.

Baca juga: Kemenkes: 58 Jemaah Haji Meninggal Dunia, Penyakit Jantung Jadi Penyebab Terbanyak

4. Periksa dan kendalikan risiko kardiovaskular secara keseluruhan

Aspek penting untuk mencegah serangan jantung adalah dengan memberikan pengobatan kepada individu yang berisiko tinggi dan mengurangi risiko kardiovaskular mereka.

Seorang dokter dapat memperkirakan risiko kardiovaskular Anda, menggunakan grafik risiko sederhana dan memberikan saran yang tepat untuk mengelola faktor risiko Anda. Tiga hal yang harus diperiksa secara rutin, sebagai berikut:

- Tekanan darah

Tekanan darah tinggi biasanya tidak menunjukkan gejala, tetapi merupakan salah satu penyebab terbesar serangan jantung mendadak.

Periksakan tekanan darah. Jika tekanan darah Anda tinggi, segera ubah gaya hidup dengan menerapkan pola makan yang lebih sehat, meningkatkan aktivitas fisik, dan jika perlu mengonsumsi obat untuk mengontrol tekanan darah Anda.

- Lipid darah

Peningkatan kolesterol darah dan lipid darah abnormal meningkatkan risiko serangan jantung.

Kolesterol darah perlu dikontrol melalui diet sehat dan, jika perlu, dengan obat-obatan yang tepat.

- Gula darah

Kadar gula darah atau glukosa darah yang tinggi meningkatkan risiko serangan jantung.

Jika Anda menderita diabetes, sangat penting untuk mengontrol tekanan darah dan gula darah Anda untuk meminimalkan risiko.

Baca juga: Kapan Pasien Penyakit Jantung Koroner Harus Jalani Operasi Bypass Jantung?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com