Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2022, 10:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Alprazolam, salah satu obat golongan benzodiazepin, biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan atau panik.

Perlu diketahui, bahwa obat ini harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter. Pengguaan alprazolam diatur karena bisa menyebabkan ketergantungan atau kecanduan emosional maupun fisik, bahkan saat digunakan sesuai resep dokter.

Meskipun diperbolehkan, obat alprazolam tidak aman dikonsumsi oleh ibu hamil, karena dapat membahayakan bayi yang dikandungnya.

Melansir Healthline, efek pada kehamilan tergantung dari penggunaannya, yang pasti alprazolam bisa menyebabkan masalah serius sepanjang kehamilan sehingga harus dihindari.

Baca juga: Obat Alprazolam, Penggunaan dan Efek Sampingnya

Alprazolam berbahaya untuk ibu hamil

  • Trimester pertama

Penggunaan alprazolam saat trimester pertama atau 1-3 bulan kehamilan, dapat meningkatkan kemungkinan risiko bayi cacat lahir.

Sebuah studi mengungkapkan, obat alprazolam yang dikonsumsi saat trimester pertama kehamilan dapat membuat anak terlahir dengan bibir sumbing, langit-langit mulut sumbing, maupun masalah kesehatan lainnya.

  • Trimester kedua dan ketiga

Sementara itu, mengonsumsi alprazolam pada trimester kedua dan ketiga (4-9 bulan) kehamilan, bisa menyebabkan bayi kesulitan bernapas dan dehdridasi.

Hal tersebut dikarenakan alprazolam menyebabkan ketergantungan emosional atau fisik pada bayi. Kondisi ini bisanya berlangsung selama 2-3 minggu setelah bayi lahir.

Penggunaan alprazolam selama trimester kedua dan ketiga juga bisa membuat otot bayi lemah yang membuat ketidakmampuan mengendalikan kepala, lengan, dan kaki, serta bisa berdampak pada masalah pernapasan, detak jantung, hingga suhu tubuh bayi.

Baca juga: Bagaimana Alprazolam Menyebabkan Kecanduan?

Ilustrasi obat alprazolamFreepik Ilustrasi obat alprazolam
Kecanduan

Apabila Anda telah mengonsumsi alprazolam sebelum kehamilan, diimbau untuk berkonsultasi dengan dokter, agar bisa menentukan jangka waktu pemberhentian konsumsi obat ini.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah sejumlah gejala yang bisa timbul dari pemberhentian pemakaian alprazolam seperti perubahan suasana hati, susah tidur, kram otot, mual, muntah, dan kejang pada pemakainya, yang bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bulan.

Adapun jika nda mengalami kecemasan saat tengah hamil maupun berencana untuk hamil, maka Anda dapat membicarakannya dengan dokter mengenai pengobatan alternatif selain alprazolam.

Baca juga: Waspada Cacar Monyet, Apa Dampaknya pada Ibu Hamil dan Menyusui?

Ibu hamil harus menghindari penggunaan alprazolam, tapi tetap harus memastikan mendapatkan perawatan tepat untuk mengatasi gangguan kecemasan atau panik yang dirasakan.

Gangguan kecemasan yang tidak diobati bisa menyebabkan masalah serius bagi kehamilan, sehingga perawatan yang tepat dapat membantu mengatasinya dan memastikan kehamilan yang sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com