KOMPAS.com - Anda mungkin salah satu orang yang pernah merasakan digigit laba-laba. Gigitan laba-laba umumnya tidak berbahaya, dan mereka tidak akan menggigit kecuali saat merasa terancam.
Seperti dilansir dari Mayo Clinic, Jumat (30/7/2021) sebenarnya hanya beberapa spesies laba-laba yang memiliki taring cukup panjang untuk menembus kulit manusia dengan racun. Di antaranya adalah laba-laba janda dan laba-laba pertapa.
Biasanya, gigitan laba-laba terlihat seperti gigitan serangga lainnya, yakni adanya benjolan merah, meradang, terkadang gatal atau nyeri di kulit bahkan mungkin kerap tidak disadari.
Sedangkan, gigitan dari beberapa spesies seperti laba-laba janda dan laba-laba pertapa, dapat menyebabkan tanda maupun gejala yang serius.
Baca juga: Mengenal Laba-laba, Hewan yang Bisa Keluarkan Jaring dari Tubuhnya
Adapun tanda dan gejala gigitan laba-laba janda dapat meliputi:
Gejala tersebut dapat berlangsung antara 1 sampai 3 hari.
Sementara, tanda dan gejala gigitan laba-laba pertapa meliputi:
Segera cari perawatan medis jika:
Baca juga: 5 Laba-laba Paling Mematikan di Dunia, Gigitannya Mengandung Racun
Faktor risiko gigitan laba-laba termasuk tinggal di daerah di mana laba-laba hidup dan mengganggu habitat aslinya. Laba-laba janda dan laba-laba pertapa menyukai iklim yang hangat dan tempat-tempat yang gelap dan kering.
Laba-laba janda dapat ditemukan di seluruh Amerika Serikat, kecuali Alaska, dan lebih umum di pedesaan Selatan.
Mereka juga hidup di wilayah Eropa, aktif di bulan-bulan hangat dan lebih suka tinggal di gudang, garasi, pot, peralatan berkebun yang tidak terpakai, tumpukan kayu, hingga lemari.
Di sisi lain, laba-laba pertapa paling sering ditemukan di bagian selatan Amerika Serikat dan di Amerika Selatan, di mana mereka dikenal sebagai laba-laba cokelat. Laba-laba ini dinamakan demikian, karena mereka suka bersembunyi di area yang tidak terganggu.
Baca juga: Ada 50.000 Spesies Laba-laba Merayapi Bumi, Ahli Arachnology Jelaskan
Laba-laba biasanya menggigit hanya untuk bertahan, ketika terjebak di antara kulit Anda dan benda lain.
Meski begitu, Anda daat melakukan beberapa hal untuk mencegah digigit laba-laba, di antaranya:
Baca juga: Racun Ular dan Laba-laba Jadi Habitat Baru Bakteri, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.