Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap Mangsa Berukuran Ratusan Kali Lebih Besar, Laba-Laba Ini Berburu Berkelompok

Kompas.com - 17/03/2022, 20:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebanyakan laba-laba hidup menyendiri, namun berbeda dengan Anelosimus eximius, arachnida asli hutan tropis Guyana Prancis.

Saat tiba waktunya makan, laba-laba ini justru mengandalkan kerja kelompok untuk menangkap mangsa yang ukurannya ratusan kali lebih besar ukuran tubuhnya.

Saat ada mangsa yang terjerat jaring besar mereka, ribuan laba-laba yang hanya berukuran 0,6 sentimeter ini menurut peneliti kemudian menggunakan getaran di jaring untuk berkoordinasi dan menyinkronkan gerakan mereka saat menyerang mangsa yang berukuran lebih besar.

Mengutip Smithsonian, Rabu (16/3/2022) dari sekitar 50.000 spesies laba-laba yang diketahui sains, hanya segelintir yang memilih untuk hidup dan berburu dalam kelompok. Tak banyak yang tahu juga mengenai perilaku terkoordinasi mereka.

Baca juga: 5 Laba-laba Paling Mematikan di Dunia, Gigitannya Mengandung Racun

Untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana mereka berburu. Peneliti pun melakukan studi terhadap jaring dua koloni Anelosimus eximius.

Tim peneliti kemudian menirukan aksi mangsa yang terjerat dengan menciptkan pola getaran yang berbeda di jaring dan merekam reaksi laba-laba.

Ketika para ilmuwan memperlambat video, mereka menememukan bahwa laba-laba kadang-kadang akan berhenti, lalu mulai lagi secara sinkron saat mendekati makanan.

"Saat mangsa jatuh di jaring, ini memicu pergerakan laba-laba. Tapi setelah beberapa saat mereka semua berhenti selama beberapa milidetik sebelum mereka mulai bergerak lagi," papar Raphael Jeanson, penulis studi dan ahli etologi di Center for Integrative Biology di Toulouse.

Jeanson dan rekan-rekannya berhipotesis bahwa jika terlalu banyak laba-laba bergerak ke arah mangsa sekaligus, itu mungkin menghasilkan terlalu banyak getaran dan mengaburkan sinyal dari mangsa tersebut.

Dengan menyelaraskan waktu mulai dan berhenti saat mereka mendekati mangsa, laba-laba lebih mampu merasakan serangga yang terperangkap.

Baca juga: Fosil Laba-Laba Ungkap Ekosistem Hutan Hujan Purba di Australia

Lalu ketika tim peneliti menganalisis hasil tes getaran laba-laba dengan model komputer, peneliti menemukan laba-laba lebih baik dalam menangkap mangsa dengan pendekatan seperti lampu lalu lintas, berhenti dan berjalan sesuai dengan rambu di lampu.

Peneliti juga menemukan, bahwa laba-laba perlu melakukan sinkronisasi untuk merasakan mangsa yang lebih kecil.

Namun ketika makanannya adalah serangga besar, mereka tak perlu menyelaraskan untuk merasakannya.

"Ini ibarat sebuah ruangan dengan orang-orang yang sedang mengobrol. Saat hanya ada suara kecil yang samar, semua orang perlu diam untuk mendengarkannya. Tapi jika suara itu besar, tak perlu diam untuk mendeteksinya," jelas Jeanson.

Penelitian ini dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com