Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Mahasiswa Unhas Diusir Setelah Mengaku Gender Netral, Begini Kata Ahli

Kompas.com - 23/08/2022, 16:31 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

"Jadi sebenarnya harus dipahaminya begini, apakah pertanyaan si dosen menanyakan laki-laki atau perempuan itu merujuk kepada jenis kelamin atau sex, atau merujuk kepada gender," kata Irwan kepada Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Apabila pertanyaan tersebut mengacu pada jenis kelamin maka ada dua yang diketahui yakni laki-laki dan perempuan. Sebab, jenis kelamin ditentukan berdasarkan ciri biologis misalnya laki-laki memiliki penis sedangkan perempuan mempunyai vagina.

"Kalau pertanyaan itu konteksnya gender, dalam arti seseorang mengidentifikasi diri sebagai laki-laki dan perempuan terkait dengan perannya, secara psikologis dia merasakan dia sebagai siapa ya itu memang kenyataannya (gender) kan tidak hanya laki-laki dan perempuan," ungkap Irwan.

"Karena kita tahu di Indonesia misalnya ada transgender, waria, atau yang lain juga. Itu mungkin persoalannya di konteks itu, pertanyaannya sebenarnya mengacu kepada apakah jenis kelamin atau sex atau mengacu kepada gender," sambung dia.

Menurutnya, bila dilihat berdasarkan gender seseorang bisa mengidentifikasi dirinya sendiri untuk memilih apakah ia seorang laki-laki atau perempuan, atau bukan keduanya (non-binary/non-biner).

Baca juga: Video Viral Anak SD Rambutnya Dipotong Guru Alami Trauma, Ini Kata Psikolog

"Mungkin si dosen bisa saja bertanya kaitannya dengan sex, tapi si mahasiswa memahami pertanyaan terkait gender dia. Karena bisa terjadi begitu," imbuhnya.

Dari segi gender misalnya, seseorang bisa saja mengaku dia merasa netral, maupun gay yang lebih berkaitan dengan gender dan orientasi seksual.

Lantas, apa perbedaan jenis kelamin dan gender?

Dijelaskan oleh Irwan, dalam masyarakat secara umum, saat berbicara mengenai jenis kelamin dan gender kebanyakan orang menganggap hanya ada dua jenis yakni laki-laki dan perempuan.

Sementara, gender merupakan hal yang tidak sesederhana antara laki-laki dan perempuan saja. Sebab, ada orang-orang yang secara fisik adalah laki-laki, namun tidak ingin mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki, begitu juga dengan perempuan.

"Jadi mau mengidentifikasikan diri sebagai waria, atau laki-laki yang merasa dirinya sebagai perempuan. Non-binary adalah semacam satu pandangan bahwa di dalam masyarakat, kita enggak bisa hanya membatasi gender hanya dengan laki-laki dan perempuan karena spektrumnya luas," ucap Irwan.

Baca juga: Video Viral Ikan Raksasa Arapaima Ditemukan Warga Garut, Apakah Berbahaya?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com