Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/08/2022, 16:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Tepat pada hari ini, 17 Agustus 2022 menjadi Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia (RI) . Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah, di mana Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya yang ditandai dengan pembacaan teks Proklamasi oleh Presiden Pertama RI, Ir Soekarno.

Ternyata, asal-usul teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tersebut memiliki sejarah yang sangat menarik. Sebab, pada awalnya teks proklamasi yang disiapkan merupakan naskah Piagam Jakarta yang cukup panjang.

Berikut isi dari teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia:

Proklamasi, Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta

 

Isi teks naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini sangatlah singkat. Namun ternyata, ada sejarah menarik di balik perumusan naskah tersebut.

Baca juga: Kisah Persiapan Proklamasi Kemerdekaan yang Serba Terburu-buru, dari Teks hingga Cari Mikrofon

Sejarah teks Proklamasi dibaca tiap Hari Kemerdekaan RI

Sejarah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, menurut sejarawan Universitas Indonesia (UI) Bondan Kanumoyoso menjelaskan ketika penyusunan dan perumusan naskah proklamasi kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda, naskah awalnya belum ada.

"Sebetulnya teks (naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia) itu sudah disiapkan, yang dimaksudkan dengan teks proklamasi itu adalah naskah Piagam Jakarta," ujar Bondan seperti pernah diberitakan Kompas.com, Senin (16/8/2021).

Sebelum perumusan naskah dua kalimat dalam teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, saat itu Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh para pemuda. Kala itu, kata Bondan, PPKI belum sempat mengadakan sidang.

Upaya para pemuda membawa dua tokoh penting dilakukan karena dikhawatirkan akan terjadi revolusi Jakarta. Kemudian, Soekarno menanyakan apakah ada yang mengingat bunyi Piagam Jakarta.

Sayangnya, para tokoh penyusun naskah proklamasi itu pun tak ada yang mengingatnya. Soekarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo, selanjutnya merumuskan bersama teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Kali ini pun, teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga kembali digemakan di upacara peringatan Hari Kemerdekaan Ke-77 Republik Indonesia, 17 Agustus 2022 di Istana Negara.

Baca juga: Asal-usul Dua Kalimat Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com