Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Tularkan Virus Cacar Monyet, Monyet di Brasil Diracuni

Kompas.com - 11/08/2022, 17:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Bukan hanya itu saja, stigmatisasi terhadap orang yang terinfeksi cacar monyet berpotensi akan meningkatkan penularan.

Sebab, jika takut mengidentifikasi dirinya sendiri, maka mereka tidak akan mendapatkan perawatan maupun melakukan tindakan pencegahan terhadap virus.

“Jadi jangan menstigmatisasi hewan atau orang mana pun, karena jika Anda melakukan itu, kita akan memiliki wabah yang jauh lebih besar," terang Harris.

WHO mencatat, Brasil adalah salah satu negara yang paling terpengaruh oleh wabah cacar monyet dengan lebih dari 1.700 kasus konfirmasi.

Brasil juga merupakan satu-satunya negara, selain Spanyol dan India, yang melaporkan adanya kasus kematian akibat cacar monyet.

Kementerian Kesehatan negara itu mengonfirmasi satu kematian terkait penyakit pada 29 Juli, yang terjadi pada seorang pria dengan sistem kekebalan lemah dan penyakit penyerta.

Baca juga: India Temukan Dua Kasus Strain A.2 Cacar Monyet, Apa Gejalanya?

Cacar monyet darurat kesehatan global

WHO sendiri telah menetapkan cacar monyet sebagai public health emergency of international concern (PHEIC) atau darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Sebagai informasi, PHEIC merupakan level kewaspadaan tertinggi di bidang kesehatan yang ditetapkan WHO. Artinya, wabah penyakit tersebut dianggap memiliki ancaman signifikan terhadap kesehatan global.

Sejak Mei 2022 hingga kini, hampir 90 negara telah melaporkan lebih dari 29.000 kasus cacar monyet. Penyakit yang endemik di Afrika Tengah dan Afrika Barat ini juga banyak ditemukan di wilayah Eropa hingga Amerika.

Berdasarkan catatan WHO, penyakit cacar monyet banyak dialami oleh laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) atau gay. Mereka menyatakan, sejumlah kasus telah diidentifikasi terjadi pada komunitas gay, dan biseksual.

Kendati demikian, WHO memperingatkan bahwa risiko cacar monyet tidak terbatas pada LSL karena siapa pun yang memiliki kontak dekat dengan pasien tetap bisa tertular.

Baca juga: Apakah Cacar Monyet Bisa Menular Melalui Transfusi Darah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com