Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2022, 12:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Hidung tersumbat sering terjadi pada bayi. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa membuat bayi merasa tidak nyaman.

Jika bayi mengalami hidung tersumbat dan tetap menyusu secara normal, kemungkinan besar bayi akan baik-baik saja. 

Ada sejumlah pengobatan rumahan untuk mengatasi hidung tersumbat pada bayi, seperti menggunakan pelembab udara dan memberikan tetes hidung saline.

Namun, jika bayi tampak tidak membaik, terlebih mengalami gejala-gejala lain, segera periksakan pada dokter anak.

Baca juga: Apa Penyebab Panas Dalam pada Anak dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Penyebab hidung tersumbat pada bayi

Bayi bisa sesak saat menghirup asap rokok, polutan, virus, dan iritan lainnya. 

Tubuh bayi menghasilkan lendir ekstra di hidung dan saluran udara untuk menjebak serta menghilangkan iritasi.

Paparan udara kering dan kondisi cuaca lainnya juga dapat memicu produksi lendir berlebih dan hidung tersumbat.

Bayi lebih mungkin mengalami hidung tersumbat daripada orang dewasa karena saluran hidung dan saluran udara mereka kecil serta belum matang.

Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab hidung tersumbat pada bayi:

Baca juga: 5 Penyebab Mual di Malam Hari

  1. Menghirup udara kering
  2. Perubahan cuaca
  3. Infeksi virus, seperti pilek
  4. Menghirup polusi udara
  5. Septum yang menyimpang
  6. Alergi

Hidung tersumbat yang berkembang lebih dalam di dada mungkin memiliki penyebab yang lebih serius, seperti:

  1. Asma
  2. Flu
  3. Radang paru-paru
  4. Cystic fibrosis
  5. Bronkiolitis, yang biasanya disebabkan oleh virus pernapasan
  6. Takipnea transien, biasanya hanya terjadi pada hari pertama atau kedua setelah bayi lahir.

Kapan harus ke dokter?

Sebagian besar kasus hidung tersumbat pada bayi akan hilang dalam beberapa hari. 

Baca juga: Hipotensi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Orangtua mungkin perlu menemui dokter anak jika bayi mengalami hidung tersumbat parah atau berlangsung lama.

Periksakan bayi pada dokter anak jika mengalami gejala masalah pernapasan seperti:

  • Tingkat pernapasan lebih dari 60 napas per menit yang mengganggu makan atau tidur
  • Pernapasan cepat atau sulit yang membuat sulit makan
  • Lubang hidung yang melebar, yang merupakan tanda bahwa bayi sedang berjuang untuk menghirup udara
  • Retraksi, terjadi ketika tulang rusuk bayi mengisap setiap tarikan napas
  • Mengerang atau mendengus setelah setiap napas
  • Warna biru pada kulit, terutama di sekitar bibir atau lubang hidung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com