Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panda Raksasa Pernah Hidup di Eropa, Seperti Apa?

Kompas.com - 02/08/2022, 20:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Panda rupanya tak hanya ada di China. Sepasang fosil gigi mengungkapkan bahwa pernah ada panda raksasa yang hidup di Eropa.

Menariknya lagi, mereka diketahui tak makan bambu.

Dikutip dari Science Alert, Selasa (2/8/2022) peneliti menemukan sepasang fosil gigi panda di barat laut Bulgaria.

Fosil tersebut menunjukkan bahwa panda menggemaskan ini pernah menjelajahi Eropa.

Mereka melahap tanaman yang jauh lebih lembut daripada yang makan sepupu modern mereka hari ini.

Panda raksasa Eropa ini menurut ahli bukan merupakan nenek moyang langsung dari panda raksasa modern melainkan kerabat dekat mereka yang hidup sekitar 6 juta tahun yang lalu di tepi timur Eropa.

Baca juga: Ahli Ungkap Fungsi Bulu Hitam Putih Panda Raksasa

Ahli mengatakan pula, spesies yang diberi nama Agrirctos nikolovi punya ukuran tubuh yang hampir sama atau sedikit lebih kecil dari panda raksasa sekarang.

Dilihat dari bahan di mana fosil panda ditemukan, panda purba kemungkinan besar tinggal di hutan rawa dan memakan tumbuh-tumbuhan.

Namun tak seperti panda modern, tonjolan giginya tak tampak cukup kuat untuk menghancurkan batang bambu yang berkayu.

Sebaliknya, makanan pilihannya kemungkinan adalah sesuatu yang lebih lembut.

Giginya cocok dengan makanan yang lebih keras daripada spesies terkait yang lebih tua.

Penemuan panda raksasa pernah hidup di Eropa  pada jutaan tahun lalu ini menunjukkan adanya kecocokan dengan gagasan bahwa panda modern berevolusi dari beruang karnivora untuk mengisi ceruk ekologis jutaan tahun yang lalu.

Baca juga: Panda Hanya Makan Bambu, Mengapa Tubuh Panda Tetap Besar?

"Kemungkinan persaingan dengan spesies lain terutama karnivora dan mungkin beruang lain, menjelaskan spesialisasi makanan panda raksasa yang lebih dekat dengan makanan nabati dalam kondisi hutan yang lembab," kata Nikolai Spassov, ahli paleontologi dari Museum Nasional Sejarah Alam Bulgaria.

Panda raksasa memang sering dikatakan sebagai fosil hidup karena perubahan yang dialami sangat sedikit sepanjang sejarah evolusi mereka.

Akan tetapi bukan berarti silsilah keluarga mereka tak mengalami perubahan.

Faktanya, ada begitu banyak cabang yang berbeda sehingga para peneliti mengalami kesulitan untuk menyatukannya.

Ada kemungkinan bahwa panda raksasa berevolusi dari beruang karnivora di Eropa sebelum mereka menuju ke timur.

 

Baca juga: Kabar Baik, China Umumkan Panda Tak Lagi Terancam Punah

Namun mungkin juga panda berasal dari Asia, sementara cabang lain menyebar ke Eropa dan punah.

Kendtai demikian, berdasarkan penanggalan yang menemukan bahwa panda Eropa lebih tua 2 juta tahun dibandingkan yang hidup di China, menunjukkan kemungkinan panda memang berasal dari Eropa sebelum bergerak ke timur.

Panda Agrirctos nikolovi yang baru dideskripsikan ini juga menjadi salah satu panda terakhir di Eropa.

“Bahkan jika A. nikolovi tidak terspesialisasi dalam habitat dan makanan seperti panda raksasa modern, fosil panda cukup terspesialisasi dan evolusi mereka terkait dengan habitat hutan yang lembab. Kemungkinan perubahan iklim pada akhir Miosen di selatan Eropa, yang mengarah ke aridifikasi, memiliki efek buruk pada keberadaan panda Eropa terakhir," jelas Spassov.

Studi penemuan panda raksasa pernah hidup di Eropa ini telah diterbitkan dalam Journal of Vertebrate Paleontology.

Baca juga: Video Hewan, Panda Ini Lebih Pilih Ngemil Bambu Dibanding Kawin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com