Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Subvarian Centaurus BA.2.75, Ini 6 Fakta yang Harus Diketahui

Kompas.com - 13/07/2022, 17:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja melaporkan adanya temuan subvarian Omicron baru yang disebut Subvarian Centaurus BA.2.75.

Subvarian baru dari varian Omicron virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini telah mencuri perhatian para ahli dari seluruh negara di dunia.

Pasalnya, sampai saat ini varian Omicron masih terus bermutasi dan menimbulkan potensi transmisi yang tidak diketahui kapan berakhirnya nanti.

Berikut adalah beberapa fakta terkait subvarian Centaurus BA.2.75 yang harus Anda ketahui:

1. Dalam pengawasan WHO

WHO memasukkan subvarian Centaurus BA.2.75 dalam kategori VOC-LUM.

VOC-LUM adalah singkatan dari Variant of Concern (VOC) Lineage Under Monitoring (LUM). Artinya, ini adalah cabang dari varian mengkhawatirkan yang sedang diawasi secara ketat.

Baca juga: Subvarian Baru Omicron BA.2.75 Diidentifikasi di India, Ini Kata Epidemiolog

Pada saat ini, daftar VOC-LUM mencakup berbagai subvarian dari Omicron yaitu BA.2.12.1, BA.2.9.1, BA.2.11, BA.2.13 dan BA.2.75. Selain itu, ada juga dua garis keturunan dari subvarian BA.1 dan BA.2 Omicron yaitu dari BA.4 dan BA.5.

Namun, terkait BA.2.75, WHO menyebut bahwa pelacakannya lebih sulit dari biasanya. Pasalnya, hanya ada sekitar 200 pengurutan genom BA.2.7.5 dari 14 negara.

Petugas WHO, Maria van Kerkhove, mengatakan, pemahaman kami tentang virus ini sejauh ini cukup terbatas karena kami hanya memiliki sedikit pengurutan.

2. Pertama kali ditemukan di India

Melansir Fortune, 9 Juli 2022, subvarian Centaurus BA.2.75 baru-baru ini menyebar luas di India, bersaing dengan subvarian BA.5 Omicron yang melanda dunia.

Subvarian Omicron baru ini, Centaurus BA.2.75, pertama kali terdeteksi di India pada awal Juni 2022.

Di India, subvarian baru ini ditemukan pada 23 persen sampel Covid-19 yang diurutkan sejak awal Juli oleh GISAID.

Seiring dengan mutasi Omicron biasa, subvarian terbaru ini memiliki sebanyak 9 perubahan tambahan, tidak ada yang berkaitan secara individual.

Tom Peacock, seorang ahli virus di Departemen Penyakit Menular di Imperial College di London, dalam cuitan di Twitternya berkata bahwa dengan pertumbuhan yang cepat dan penyebaran geografisnya yang luas, BA.2.75 ini mengkhawatirkan.

Baca juga: Ketahui Gejala Khas Subvarian Omicron BA.5 yang Kerap Muncul Saat Malam Hari

Para ahli juga menyebut subvarian ini sebagai subvarian “generasi kedua”, karena subvarian Centaurus BA.2.75 ini berkembang dari subvarian Omicron BA.2.

3. Sudah dilaporkan di 10 negara

BA.2.75 kini telah dilaporkan di sekitar 10 negara, meski Indonesia belum termasuk di dalamnya.

Negara-negara itu di antaranya adalah Australia, Kanada, Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Selandia Baru dan Inggris.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyebutkan, ada 2 kasus BA.2.75 yang telah terdeteksi di AS, dengan yang pertama diidentifikasi pada 14 Juni 2022.

4. Potensi ancaman masih di bawah BA.5

Kepala Ilmuwan WHO, Dr. Soumya Swaminathan menyampaikan, penularan, keparahan, dan potensi penghindaran kekebalan imunitas tubuh oleh BA 2.75 saat ini masih tidak diketahui.

Sebab, belum ada cukup informasi bagi para peneliti untuk memprediksikan apakah infeksi BA.2.75 akan lebih atau kurang parah daripada infeksi varian virus corona sebelumnya.

Beberapa ahli juga mencurigai bahwa subvarian baru BA.2.75 ini dapat meningkatkan potensi bahaya.

Baca juga: Vaksin Khusus Omicron untuk Booster Diklaim Meningkatkan Perlindungan, Ini Penjelasannya

Akan tetapi, sejauh ini para ahli masih melihat karakteristik dari subvarian Centaurus BA.2.75 berada masih di bawah subvarian BA.5.

5. Jumlah kasus infeksi rendah

Dilansir dari DW (6/7/2022), jumlah kasus global sejauh ini rendah, sehingga sulit untuk mengumpulkan informasi yang solid tentang urutan genom virus.

Namun, diyakini bahwa hanya ada sekitar 70 kasus BA.2.75 yang tercatat di seluruh dunia.

Hal inilah yang membuat para ahli belum terlalu memperhatikan subvarian generasi kedua subvarian BA.2 ini.

6. Arti nama Centaurus

Subvarian terbaru ini diberi nama Centaurus, tetapi ini bukanlah nama resmi dari WHO. Tidak jelas siapa yang memberi julukan “Centaurus” ini, mengutip Forbes (8/7/2022).

Akan tetapi, diduga Centaurus ini diambil dari kata “centaur”, makhluk mitos setengah manusia dan setengah kuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com