Rasa Lapar Ternyata Memang Bikin Marah, Ini Studinya

Korelasi antara tingkat kelaparan orang dengan perasaan mudah tersinggung dan marah dilaporkan oleh para sukarelawan.

Ukuran efeknya menurut peneliti cukup besar, rasa lapar dikaitkan dengan 56 persen varian perasaan mudah tersinggung.

Ketika mereka lapar, para sukarelawan juga menyebut juga mereka merasa kurang senang.

"Kemungkinan ketika Anda merasa lapar, Anda cenderung menafsirkan isyarat yang berpotensi kontekstual negatif sebagai negatif," kata Swami.

Lalu mengapa kondisi negatif seperti marah dan tersinggung itu bisa muncul?

Penelitian menemukan bahwa emosi negatif seperti kemarahan dan ketidaknyamanan disebabkan oleh fluktuasi rasa lapar sehari-hari, serta tingkat sisa kelaparan yang diukur dengan rata-rata selama periode tiga minggu.

Baca juga: Makan Mie Instan Kok Bikin Kita Cepat Lapar?

Selain itu, hal tersebut terjadi kemungkinan karena gula darah rendah memicu pelepasan hormon seperti adrenalin yang memicu respon marah serta kortisol yang membuat tingkat stres naik.

"Banyak dari kita sangat sensitif terhadap hormon stres. Kita menjadi terlalu fokus pada berbagai hal dan merasa sangat gelisah," kata Deanne Jade dari National Center for Eating Disorder, Inggris.

Lebih lanjut, dikutip dari Phys, peneliti menambahkan bahwa studi memang tak menyajikan cara untuk mengurangi emosi negatif yang disebabkan oleh rasa lapar.

Tetapi penelitian yang mampu melabeli emosi negatif ini kemudian dapat membantu orang untuk mengaturnya, seperti dengan mengenali bahwa kita merasa marah hanya karena lapar.

"Oleh karena itu, lebih besar kesadaran mengenai 'hangry' dapat mengurangi kemungkinan emosi dan perilaku negatif pada individu," tulis peneliti dalam laporannya.

Hasil temuan tentang hubungan rasa lapar dan marah ini telah dipublikasikan di jurnal PLOS One.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Banyak Saat Sahur Bisa Tunda Lapar Lebih Lama?