KOMPAS.com - Para ilmuwan bersiap melakukan perburuan bintang-bintang muda di alam semesta menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Observatorium luar angkasa terbaru Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) akan segera mengalihkan pandangannya ke wilayah yang relatif dekat dan penuh bintang-bintang muda.
Teleskop Luar Angkasa James Webb hampir menyelesaikan commissioning, dan akan merilis gambar operasional pertamanya pada 12 Juli mendatang.
Selanjutnya, tim akan melakukan program sains tahap awal termasuk penyelidikan Cluster Trapezium, pembibitan bintang di Nebula Orion sekitar 1.350 tahun cahaya dari bumi.
Cluster tersebut dikemas dengan gas dan debu, mencakup sekitar 1.000 bintang muda yang memadati area yang hanya berjarak empat tahun cahaya.
Baca juga: Bintang Meledak, Ledakan Terbesar yang Terjadi 10 Detik Sekali
Bintang-bintang cukup muda berusia sekitar satu juta tahun, dibandingkan dengan matahari yang berusia 4,5 miliar tahun.
Sementara itu, bintang di pusat tata surya ini berusia paruh baya, dan bintang Trapesium berusia sekitar tiga atau empat hari.
“Para astronom yang menggunakan teleskop Webb akan mempelajari cluster ini untuk memahami bintang dan sistem planet pada tahap paling awal (evolusinya),” ujar penulis studi dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Space, Kamis (7/7/2022).
Sebuah tim yang dipimpin Mark McCaughrean, ilmuwan interdisipliner Webb untuk pembentukan bintang dan penasihat senior di Badan Antarika Eropa, berencana fokus pada tiga fenomena yang ada di Trapezium.
Pertama, akan dilakukan pengamatan Teleskop James Webb akan memburu objek muda termasuk katai coklat, benda yang terlalu kecil untuk memicu fusi nuklir di intinya tapi terlalu besar untuk diklasifikasikan sebagai planet, serta planet mengambang bebas yang tidak mengorbit di sekitar bintang.
Baca juga: Pertama Kali, Astronom Temukan Molekul Organik Terbesar di Sekitar Bintang Muda