Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kanker Payudara Bisa Kambuh Kembali? Ini Kata Ahli

Kompas.com - 07/07/2022, 17:00 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker masih menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Terdapat beragam jenis kanker yang bisa menyerang organ tubuh manusia, salah satunya kanker payudara.

Melansir informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2 Februari 2022, kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia, dan menjadi penyumbang kematian terbanyak akibat kanker.

Data Globocan tahun 2020 menunjukkan, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sedangkan, jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22.000 jiwa kasus.

Baca juga: Gejala Awal Kanker Paru, Apa Saja?

Lantas, bagaimana kanker payudara bisa kambuh?

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menjelaskan, sewaktu pengobatan kemungkinan masih ada sel-sel kanker yang tidak terdeteksi.

“Sel-sel itu berkembang dan menyebar, yang kemudian terdeteksi dokter,” jelas Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

Terdeteksinya kanker tersebut dapat melalui perabaan dokter karena ada benjolan atau sewaktu bone scan atau cek darah CA 15.3.

Terkait dengan kekambuhan, bila terjadi di tempat asal kanker muncul disebut residif lokal. Namun, kekambuhan juga dapat muncul di kelenjar getah bening atau jaringan dekat payudara (residif regional).

“Dapat pula terjadi kekambuhan di organ atau jaringan lain, misalnya hati, tulang, dan paru-paru,” papar Zubairi.

Baca juga: Mengenal Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks, Cara Kerja hingga Efek Sampingnya

Ia menegaskan, perlu dipastikan apakah sama seperti jenis sel kanker terdahulu atau bukan.

“Jenis sel kanker ini kan tidak tergantung dari tempat ditemukan, bisa saja di luar payudara, di kelenjar, atau di tulang. Dokter akan memastikannya,” tuturnya.

Tak seperti kanker yang lain, pengobatan kanker payudara residif cukup sering memberikan hasil yang memuaskan walaupun mungkin akan kambuh lagi.

Bagaimana mengurangi kemungkinan penyebaran dan kekambuhannya?

Zubairi membenarkan jika kanker payudara cenderung tumbuh di area payudara, bahkan dahulu orang mengira kanker payudara adanya hanya di daerah payudara.

Namun, kemudian terbukti bahwa kanker payudara cenderung kambuh dan menyebar keluar, seperti kelenjar getah bening, tulang, liver, paru, bahkan bisa ke otak.

Selain tindakan pembedahan untuk membuang kanker, lanjut dia, dokter juga melanjutkan pengobatan dengan radioterapi dan kemoterapi.

“Beberapa pasien memerlukan pengobatan target dan juga hormonal,” jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com