Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus Jantan Ternyata Takut pada Pisang, Bagaimana Bisa?

Kompas.com - 29/06/2022, 20:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Respons tikus jantan terhadap aroma pisang

Setelah mengamati bahwa tingkat stres pada tikus jantan meningkat akibat respons terhadap bahan kimia dalam urine tikus betina, Mogil dan timnya bertanya-tanya apakah n-pentil asetat dari sumber yang berbeda akan memicu hal yang sama.

Lalu, tim membeli minyak pisang dari supermarket lokal dan menuangkan cairan itu ke bola kapas, yang mereka tempatkan di dalam kandang tikus jantan.

Munculnya aroma ini, secara signifikan meningkatkan tingkat stres pada jantan. Hasilnya pun serupa dengan percobaan pada reaksi tikus jantan terhadap urine betina.

Para peneliti menduga lonjakan hormon secara langsung berhubungan dengan stres, yang dirasakan seseorang ketika menghadapi kemungkinan untuk bertarung.

Mereka menggarisbawahi, baik paparan urine tikus betina maupun minyak pisang memiliki efek analgesik, atau penghilang rasa sakit yang mengurangi sensitivitas pejantan terhadap rasa itu.

Baca juga: Punya Penciuman Tajam dan Tubuh Kecil, Tikus Dilatih Menemukan Korban Gempa

Menurut catatan penelitiannya, ilmuwan kemudian mengetahui resistensi rasa sakit pada tikus jantan berkembang secepat lima menit setelah mereka mencium n-pentil asetat, dan mereda 60 menit setelahnya.

Para ilmuwan juga menemukan tingkat analgesia yang diinduksi stres secara signifikan lebih tinggi pada tikus jantan yang belum kawin.

Kondisi itu, kata mereka, menunjukkan pejantan muda itu adalah ancaman yang lebih besar bagi kelangsungan hidup anak-anak tikus dibandingkan ayahnya.

Mogil berkata, temuan tersebut memberikan gambaran sekilas mengenai jalur komunikasi tak kasat mata yang digunakan hewan untuk berbicara satu sama lain.

"Mamalia mengirimkan pesan satu sama lain lebih dari yang kami duga sebelumnya. Kami menemukan bahwa komunikasi mereka jauh lebih banyak daripada yang kami berikan kepada mereka," ucapnya.

 Baca juga: Mengapa Tikus Sering Jadi Hewan Percobaan? Ini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com