Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Pemicu Zaman Es Akhirnya Terpecahkan, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 28/06/2022, 20:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Para peneliti di University of Arizona dalam studi baru telah memecahkan dua misteri lama tentang pemicu zaman es, yang selama ini telah membingungkan para ahli iklim paleo.

Untuk memahami apa yang mendorong siklus glasial-interglasial Bumi, hingga maju dan mundurnya lapisan es secara berkala di Belahan Bumi Utara, adalah persoalan yang tidak mudah.

Segala upaya dilakukan para peneliti untuk menjelaskan ekspansi dan penyusutan massa es selama ribuan tahun.

Dikutip dari Phys, Selasa (28/6/2022), studi ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience. Dalam studi ini, para peneliti merekomendasikan penjelasan pemicu zaman es di masa lalu, yang mana ekspansi cepat lapisan es yang menutupi sebagian besar Belahan Bumi Utara selama zaman es baru.

Temuan ini juga dapat diterapkan pada periode glasial lain sepanjang sejarah Bumi.

Sekitar 100.000 tahun yang lalu, saat mamooth berkeliaran di Bumi, iklim di Belahan Bumi Utara anjlok. Bahkan, penurunan drastis titik beku di masa itu dapat menyebabkan lapisan es besar padat terbentuk.

Selama periode sekitar 10.000 tahun, gletser gunung lokal tumbuh dan membentuk lapisan es besar yang menutupi sebagian besar wilayah Kanada, Siberia, dan Eropa utara saat ini.

Baca juga: Seberapa Dingin Bumi di Zaman Es Terakhir? Ini Penjelasan Peneliti

Kendati telah diterima secara luas bahwa 'guncangan' periodik di orbit Bumi di sekitar matahari memicu pendinginan di musim panas Belahan Bumi Utara yang menyebabkan timbulnya glasiasi yang meluas, namun para ilmuwan telah berjuang untuk menjelaskan apa pemicu zaman es Bumi, di mana lapisan es yang luas yang menutupi sebagian besar Skandinavia dan Eropa utara, di mana suhu jauh lebih ringan.

Berbeda dengan Kepulauan Arktik Kanada yang dingin di mana es mudah terbentuk, seharusnya sebagian besar Skandinavia tetap bebas es karena Arus Atlantik Utara, yang membawa air hangat ke pantai barat laut Eropa.

Meskipun kedua wilayah terletak di sepanjang garis lintang yang sama, namun menurut peneliti suhu musim panas Skandinavia jauh di atas titik beku, sementara suhu di sebagian besar Arktik Kanada tetap di bawah titik beku selama musim panas.

Menurut penulis utama studi tersebut, Marcus Lofverstrom, karena perbedaan ini, model iklim telah berjuang untuk menjelaskan gletser luas yang berkembang di Eropa utara dan menandai awal zaman es terakhir.

"Masalahnya adalah kita tidak tahu dari mana lapisan es itu (di Skandinavia) berasal dan apa yang menyebabkannya mengembang dalam waktu singkat," kata Lofverstrom, asisten profesor geosains dan kepala UArizona Earth System Dynamics Lab.

Baca juga: Serigala Zaman Es Ditemukan, Berumur 57.000 Tahun dan Masih Utuh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com