KOMPAS.com - Cacar monyet atau monkeypox masih terus mengkhawatirkan. Kendati belum ada laporan masuk ke Indonesia, namun ada tak ada salahnya waspada gejala cacar monyet dari hari ke hari.
Virus cacar monyet yang ditemukan menyebar saat ini, berasal dari penyakit yang pertama kali ditemukan di Denmark pada tahun 1958 ini dan merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.
Genusnya juga termasuk virus variola yang menyebabkan cacar Smallpox dan virus vaccinia yang digunakan dalam vaksin cacar Smallpox.
Pemberian nama monkeypox atau cacar dilakukan saat terdapat dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian sehingga dijuluki sebagai monkeypox.
Baca juga: Mutasi Virus Cacar Monyet Diduga Lebih Cepat dari Perkiraan, Studi Jelaskan
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), risiko penularan antar manusia sangat mungkin sehingga tetap diperlukan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit ini di Indonesia.
Virus monkeypox dapat ditularkan ke manusia saat ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi (gigitan atau cakaran), pasien terkonfirmasi cacar monyet atau bahan yang terkontaminasi virus termasuk pengolahan daging binatang liar.
Virus dapat masuk melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).
Masa inkubasi virus cacar monyet ini, interval dari infeksi sampai timbulnya gejala cacar monyet biasanya berlangsung 6-16 hari, tapi bisa berkisar 5-21 hari.
Baca juga: Virus Cacar Monyet Ditemukan di Cairan Sperma Pasien, WHO Selidiki Laporan Ini
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.