KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, hingga 22 Juni 2022 sudah ada 3.413 kasus cacar monyet yang dilaporkan di 50 negara di dunia termasuk lima negara WHO.
Dari jumlah tersebut, didapatkan sebanyak 3.413 kasus yang dikonfirmasi positif monkeypox atau cacar monyet, dengan satu kematian.
Adapun negara-negara yang telah melaporkan kasus cacar monyet di antaranya:
"WHO terus memantau situasi dengan cermat, dan mendorong koordinasi internasional serta berbagi informasi dengan negara-negara anggota dan mitra," kata WHO dilansir dari laman resminya, Senin (27/6/2022).
Baca juga: Lebih dari 20 Negara Laporkan Kasus Cacar Monyet, Ini Kata WHO
WHO pun meminta agar pemerintah di setiap negara mengoordinasikan penemuan kasus cacar monyet, intensif melakukan pelacakan kontak, penyelidikan laboratorium, manajemen klinis dan tindakan pencegahan maupun pengendalian infeksi.
Untuk diketahui, strain virus monkeypox diurutkan menjadi dua clade atau garis keturunan yaitu clade Afrika Barat dan Congo Basin.
Virus di setiap clade membawa tingkat kematian yang berbeda, yang mana clade Afrika Barat memiliki tingkat kematian sekitar 1 persen, sedangkan clade Congo Basin menyebabkan kematian sekitar 10 persen pada pasien.
Wabah yang sedang berlangsung, kata WHO, tampaknya lebih banyak disebabkan oleh clade Afrika Barat. Hal itu ditunjukkan dari urutan genom asam deoksiribonukleat (DNA), dari virus monkeypox.
Lebih lanjut, WHO meminta negara anggotanya untuk mengadakan pertemuan kelompok penasihat teknis imunisasi nasional (NITAGs), guna membahas efektivitas vaksin cacar monyet, dan membuat rekomendasi kebijakan untuk penggunaannya dalam mencegah dan mengendalikan kasus cacar monyet.
Baca juga: Kasus Cacar Monyet di Spanyol Terkait dengan Sauna