Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 20 Negara Laporkan Kasus Cacar Monyet, Ini Kata WHO

Kompas.com - 30/05/2022, 12:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber AP News

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut bahwa cacar monyet atau monkeypox telah terdeteksi di lebih dari 20 negara di dunia.

Saat ini, setidaknya ada hampir 200 kasus cacar monyet yang dilaporkan negara-negara tersebut.

Seperti dilansir dari AP News, Jumat (27/5/2022) WHO berkata masih banyak pertanyaan yang belum terjawab terkait penyakit ini. Terutama pemicu wabah cacar monyet yang belum pernah terjadi sebelumnya di luar Afrika.

Namun, ada bukti yang menunjukkan perubahan genetik pada virus kemungkinan berkontribusi.

Baca juga: Penularan Cacar Monyet, Inggris Sarankan Kelompok Berisiko Isolasi 21 Hari

Ada pula kemungkinan penyebaran virus akibat pergerakan massal manusia dari satu tempat ke tempat lainnya.

“Pengurutan pertama virus menunjukkan bahwa jenisnya tidak berbeda dari jenis yang kita temukan di negara-negara endemik dan (wabah ini) mungkin lebih disebabkan oleh perubahan perilaku manusia,” papar Direktur Pandemi dan Penyakit Epidemik WHO, Dr. Sylvie Briand.

Meskipun WHO mengatakan hampir 200 kasus cacar monyet telah dilaporkan, tampaknya masih banyak kasus yang belum dikonfirmasi.

Berdasarkan laporan dari Spanyol, infeksi virus cacar monyet meningkat hingga 98 kasus. Sementara, pejabat di Inggris mengonfirmasi tambahan 16 kasus, sehingga total pasien cacar monyet di negara itu menjadi 106.

Portugal melaporkan kasusnya melonjak menjadi 74 kasus. Selanjutnya, Argentina juga mencatat kasus cacar monyet pertama di Amerika Latin yang dialami seorang pria dari Buenos Aires.

Para pejabat mengatakan, pasien tersebut baru-baru ini melakukan perjalanan ke Spanyol dan menunjukkan gejala cacar monyet, termasuk munculnya lesi disertai demam.

Pekan lalu, penasihat utama WHO menyampaikan wabah penyakit cacar monyet di Eropa, Amerika Serikat, Israel, Australia, dan sekitarnya kemungkinan terkait dengan hubungan seks seperti yang terjadi di Spanyol serta Belgia.

Hal ini, kata dia, mengindikasikan adanya perbedaan dari pola penyebaran penyakit yang khas di Afrika Tengah dan Barat, di mana orang-orang terinfeksi dari hewan pengerat dan primata liar.

Baca juga: Cacar Monyet Belum Ditemukan di Indonesia, Bagaimana Kewaspadaan Pemerintah?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com