Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya Purba Ini Mampu Mangsa Nenek Moyang Manusia

Kompas.com - 18/06/2022, 11:03 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com- Dalam sebuah studi baru, para peneliti yang dipimpin oleh University of Iowa mengumumkan penemuan dua spesies baru buaya purba yang berkeliaran di Afrika timur antara 18 juta dan 15 juta tahun yang lalu sebelum menghilang secara misterius.

Spesies yang disebut buaya kerdil raksasa itu memiliki keterkaitan dengan buaya kerdil modern yang saat ini ditemukan di Afrika tengah dan barat.

Tapi tentu saja buaya kerdil raksasa purba itu jauh lebih besar daripada kerabat modern mereka.

Buaya kerdil raksasa purba memiliki panjang mencapai 3,6 meter dan kemungkinan besar merupakan salah satu ancaman paling ganas bagi hewan apa pun yang mereka temui.

"Ini adalah predator terbesar yang dihadapi nenek moyang kita," kata Christopher Brochu, profesor di Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan di Iowa dan penulis studi tersebut.

"Mereka adalah pemangsa oportunistik, sama seperti buaya saat ini. Akan sangat berbahaya bagi manusia purba jika pergi ke sungai untuk minum," jelasnya.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Buaya Purba Berjalan dengan Dua Kaki, Ini Penjelasannya

Seperti dikutip dari Phys, Jumat (17/6/2022) dua spesies baru buaya purba itu disebut Kinyang mabokoensis dan Kinyang tchernovi.

Mereka memiliki moncong pendek dan dalam serta gigi besar berbentuk kerucut.

Lubang hidung mereka agak terbuka ke atas dan ke depan, tidak lurus ke atas seperti pada buaya modern.

Hewan tersebut menghabiskan sebagian besar waktu mereka di hutan, bukan di air, menunggu untuk menyergap mangsa.

"Mereka punya seringai lebar yang akan mengigit Anda begitu ada kesempatan," ungkap Brochu.

Buaya purba, Kinyang, tinggal di Lembah Celah Afrika Timur pada periode Miosen awal hingga pertengahan, yakni masa ketika wilayah itu sebagian besar diselimuti oleh hutan.

Baca juga: Teka Teki Buaya Purba Berevolusi Jadi Lumba-lumba Terjawab

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com